Pelleng, Kuliner Tradisional Suku Pakpak: Simbol Doa dan Kekuatan dalam Setiap Sajian

Pelleng, Kuliner Tradisional Suku Pakpak: Simbol Doa dan Kekuatan dalam Setiap Sajian
Pelleng adalah sajian tradisional khas Suku Pakpak di Sumatera Utara (ilustrasi)

MEDAN – Pelleng, sebuah sajian kuliner tradisional khas Suku Pakpak, Sumatra Utara. Dia menjadi simbol penting dalam berbagai acara adat suku maupun kegiatan kekeluargaan yang bersifat sakral.

Suku Pakpak, yang mendiami sejumlah wilayah di Sumatra Utara dan Aceh, mengabadikan pelleng sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya kuliner mereka.

Pelleng terbuat dari nasi berbentuk lunak, yang diperkaya dengan bumbu rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, dan cabe.

Harris Nagoya

Meskipun pada pandangan awal terlihat serupa dengan nasi kuning, pelleng memiliki cita rasa unik yang ditandai oleh kehadiran daging ayam kampung sebagai lauknya.

BACA JUGA: Ragam Kuliner Kembali Ramaikan Pasar Imlek 2024 di Kota Lama Tanjungpinang

Menurut informasi dari cagarbudaya.sumutprov.go.id, pelleng bukan hanya sekadar hidangan untuk kegiatan suka cita. Sajian ini juga hadir dalam berbagai acara kekeluargaan seperti lamaran, merantau, bangun rumah, panen raya. Bahkan Pelleng juga dihidangkan dalam acara duka seperti mengambat atau meraling tendi.

Pelleng juga sering menjadi bintang dalam acara adat, pesta, dan festival budaya di kalangan masyarakat Pakpak. Kehadirannya dalam berbagai konteks membuatnya menjadi kuliner yang populer dan dicintai oleh masyarakat setempat.

Tidak hanya lezat di lidah, pelleng juga mengandung makna filosofis bagi masyarakat Suku Pakpak. Sajian ini dianggap sebagai simbol doa, harapan, kekuatan, persatuan, obat, perdamaian, perjuangan, kesuksesan, dan kebahagiaan.

BACA JUGA: Jalan Tol Padang-Sicincin Batal Dioperasikan Sebelum Lebaran

Pelleng juga dikenal dengan sebutan “pelleng si cina mbara” atau “pelleng si cabe merah.” Hal ini merujuk pada kehadiran cabai merah di dalamnya yang melambangkan kekuatan yang membara dan berapi-api seperti pedasnya cabai.

Hingga saat ini, pelleng sebagai sajian tradisional tetap eksis sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya kuliner Suku Pakpak.

Upaya pelestarian terus dilakukan oleh masyarakat setempat, memastikan bahwa pelleng tetap menjadi warisan kuliner yang berharga dan tetap dihormati dalam tradisi mereka. (*/den)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025