TANJUNGPINANG – Pusat Kuliner Akau Potong lembu Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri yang sebelumnya sudah direnovasi oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang sudah tampil berbeda dan terlihat lebih menarik.
Namun, ada saja terlihat tidak sempurna. Seperti mulai ada beragam komentar dan kritik bermunculan dari masyarakat atau pengunjung. Terutama pada saat saat hujan turun, terasa pengunjung kurang nyaman. Ini disebabkan karena belum adanya atap untuk berlindung
untuk pengunjung yang sedang duduk bersantai.
Adapun atap yang dibangun pemerintah itu hanya separuh dan hanya pihak pedagang yang berjualan yang bisa berlindung saat hujan turun. Namun tidak untuk pengunjung. Adapun tenda darurat yang di sediakan dari pedagang tetap saja membuat pengunjung tidak nyaman dan sangat tidak indah di pandang mata atau semrawut.
” Kenapa pemerintah tidak buat aja atap secara keselurahan kan bagus pengunjung yaman dan tak kena hujan dan tak perlu lagi pakai tenda darurat. Tendanya pun terlihat miring sana kemari. Belom lagi kami harus bergeser geser untuk mengelak dari hujan dan lantainya juga jadi jorok karena basah. Merusak pemandangan juga tenda itu,” kata Erawati Warga Tanjungpinang kepada Wartakepri.co.id, Selasa (16/01/2024) malam saat secara kebetulan sama sama lagi duduk nyantai di Akau Potong lembu.
Erawati menyarankan kepada pemerintah agar untuk dikasi atap lah biar nyaman dan tidak kena embun di malam hari.
Di tempat yang sama pula, Jerry yang juga warga Tanjungpinang, menilai kayaknya asal asalan pelayanannya seperti sudah tidak ada lagi ciri khas Melayu cara melayani tamu.
” Makanan baru mau dia suap udah minta di bayar. Terus sendoknya dari plastik, kayaknya seperti makan di tempat darurat,”ucap Jerry yang berada di sebelah meja.
Jerry juga menghimbau agar pemerintah menerapkan ciri khas Melayu dan adat istiadat budaya jangan dilupakan kan. “Di mana bumi di pijak disitu junjung,” tutup Jerry.
Tulisan: Yadi


























