PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini melaksanakan normalisasi Sungai Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan total panjang 10 kilometer. Normalisasi ini dilakukan untuk mengatasi masalah pendangkalan dan pertumbuhan rumput yang menyulitkan aktivitas nelayan dalam mencari ikan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, Yufendri, menjelaskan bahwa normalisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat berat ekskavator amfibi yang telah aktif bekerja di lapangan.
BACA JUGA: Inilah Stand up Comedian yang Dukung Capres Anies-Muhaimin
Yufendri menambahkan bahwa proses pembersihan Sungai Reteh memerlukan waktu sekitar 5 bulan karena hanya menggunakan satu alat berat. Kondisi sungai yang tertutup oleh rumput-rumputan membuat pekerjaan normalisasi menjadi lebih rumit.
Saat ini, Sungai Reteh yang mengalami normalisasi tidak dapat dilewati oleh masyarakat karena kondisinya yang tertutup. Hal ini juga mengakibatkan risiko banjir saat hujan. Namun, dengan adanya normalisasi, diharapkan masyarakat setempat dapat dengan mudah mencari ikan dan mengurangi risiko banjir.
BACA JUGA: Pemerintah Kota Padang Turunkan Pajak Hiburan di Tengah Wacana Kenaikan Pajak di Pusat
Yufendri menegaskan bahwa normalisasi ini juga merupakan bagian dari upaya Pemprov Riau dalam menanggulangi masalah banjir, sesuai dengan arahan Gubernur.
Selain Sungai Reteh, normalisasi juga dilakukan pada sungai-sungai lain yang berada dalam kewenangan provinsi untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (kur)


























