JAKARTA — Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, menepis spekulasi bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ketua umum partai politik merupakan dukungan spesifik pada calon tertentu di Pilpres 2024.
Ari menyatakan bahwa pertemuan tersebut diarahkan untuk perbaikan dan kemajuan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan untuk membantah anggapan yang berkembang di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Perangi Inflasi, Pemprov Riau Siapkan Anggaran Rp1,3 Miliar untuk Pasar Murah
“Pertemuan-pertemuan politik kan pasti dilakukan… Ya pertemuan politik sekali lagi kalau itu digunakan untuk konteks perbaikan bangsa dan kemajuan bangsa, saya kira itu sesuatu yang harus didukung,” kata Ari di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (29/1/2024).
Ari menekankan bahwa pertemuan politik tersebut tidak hanya melibatkan ketua umum partai politik, melainkan juga melibatkan tokoh bangsa dan ulama.
Tujuannya adalah untuk bersilaturahim dan berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, menciptakan hubungan yang baik, serta memperkuat persatuan dan kesatuan.
BACA JUGA: AS dan Indonesia Resmi Buka Pusat Pelatihan Maritim ‘Anambas’ di Batam
“Tidak hanya untuk konteks ketum partai. Kemarin beliau ketemu Sri Sultan Hamengku Buwono X itu adalah juga satu tokoh bangsa. Beliau bertemu dengan para ulama, tokoh-tokoh bangsa yang juga beliau bersilaturahmi dan berkomunikasi. Jadi tidak hanya ketemu sama ketum parpol yang tadi disebutkan sebagai bagian dari kontestasi politik,” jelas Ari.
Pertemuan terbaru Jokowi dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Yogyakarta pada Minggu (28/1/2024) turut menjadi sorotan.
Namun, Ari menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah bagian dari rangkaian silaturahim dan bukan indikasi dukungan spesifik pada pasangan calon tertentu. (*)
Republika
Editor: Denni Risman
