Lonjakan Suara PSI Mendekati Ambang Batas Parlemen, KPU: Proses Rekapitulasi Tetap Berjenjang

Lonjakan Suara PSI Mendekati Ambang Batas Parlemen, KPU: Proses Rekapitulasi Tetap Berjenjang
Lonjakan suara PSI yang mendekati ambang batas parlemen jadi pertanyaan. Ini kata PSI dan KPU (ilustrasi)

JAKARTA – Lonjakan mendadak dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menarik perhatian publik dalam pemilihan umum terkini. Dalam enam hari terakhir, suara PSI meningkat hampir 400 ribu, mendekati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memberikan tanggapan terkait fenomena ini.

Menurut Anggota Divisi Teknis Penyelenggara KPU, Idham Holik, dalam kerangka Peraturan Perundang-undangan, peningkatan suara harus dipahami melalui proses rekapitulasi berjenjang yang saat ini tengah berlangsung.

WhasApp

Idham menjelaskan bahwa KPU memiliki jangka waktu 35 hari sejak hari pemungutan suara untuk mengumumkan hasil akhir, dengan proses rekapitulasi yang melibatkan tingkat PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, hingga KPU RI.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, juga menanggapi lonjakan suara PSI. Grace seperti dikutip kumparan, Minggu (3/3/2024), menyatakan bahwa fluktuasi suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.

“Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya.

Namun, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengangkat kecurigaan atas lonjakan tidak wajar dalam suara PSI.
Menurutnya, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan anomali, dengan suara PSI yang meningkat secara dramatis dalam beberapa TPS.

Romy menegaskan bahwa lonjakan suara PSI bukan hanya tidak wajar, melainkan juga tidak masuk akal menurut beberapa surveyor.

“Kenaikan suara PSI bukan hanya tidak wajar. Melainkan juga tidak masuk akal menurut beberapa surveyor. Karena berdasasarkan perhitungan, berarti ada beberapa TPS yang suara PSI mencapai 50%,” yakin Romy melalui unggahan di Instagram pribadinya, seperti dikutip Minggu (3/3/2024).

Kendati demikian, PSI sendiri masih menunggu hasil akhir rekapitulasi dan menekankan bahwa masih ada sekitar 70 juta suara yang belum dihitung. Mereka meyakini sebagian besar berasal dari basis pendukung Presiden Jokowi dan berpotensi besar mendukung PSI.

Satu contoh anomali terjadi pada Jumat (1/3/2024) sebelumnya. PSI mendapatkan 101.426 suara dalam waktu satu hari menurut data Sirekap.

Data tersebut menunjukkan peningkatan suara PSI sebesar 0,12 persen dalam sehari. Dari 2.300.600 suara pada 1 Maret 2024 menjadi 2.402.026 suara pada 2 Maret 2024 pukul 14.00 WIB, berdasarkan jumlah penghitungan di 541.298 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara.

Dengan ledakan suara PSI yang terus meningkat, masyarakat dan pihak terkait terus memperhatikan perkembangan dalam proses rekapitulasi serta implikasinya terhadap hasil akhir Pemilu 2024. (den)

Editor: Denni Risman

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025