BINTAN – Perdebatan seputar pembongkaran Mesjid Ar-Rahim di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, semakin memanas. Kontraktor pembangunan, Heri Sugianto, mengancam akan melanjutkan pembongkaran mesjid tersebut jika Pemerintah Kabupaten Bintan tidak mengambil tindakan serius terhadap masalah ini.
Heri Sugianto menyatakan bahwa pembayaran pembangunan mesjid tersebut sudah tertunggak selama 4 tahun, namun Pemkab Bintan melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Bintan belum menunjukkan respons yang baik terhadap masalah ini.
Dia juga mengecam tindakan para petinggi Disperkim Bintan yang pada awalnya memerintahkan pekerjaan tambahan untuk pembangunan Mesjid Ar-Rahim, namun sekarang tampaknya menghindari tanggung jawabnya dengan mengarahkan masalah ini ke jalur pengadilan.
“Mereka seolah-olah ingin menghindar dari tanggung jawab, padahal merekalah yang menciptakan masalah ini. Saya tidak akan mundur, saya akan terus memperjuangkan hak saya terkait Mesjid Ar-Rahim,” tegas Heri.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang marwah Pemkab Bintan dan kemana arah penyelesaian permasalahan ini akan berujung.
Masyarakat menantikan respons dan tindakan lanjutan dari pihak berwenang terkait agar penyelesaian dapat ditemukan dengan adil dan transparan. (agus ginting)
