JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengisyaratkan partainnya tidak akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang diumumkan menang pemilu oleh KPU.
Hasto menyebut partai-partai pendukung Ganjar-Mahfud lebih memilih rangkulan rakyat ketimbang rangkulan kekuasaan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons ajakan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang akan merangkul partai koalisi pendukung Anies-Muhaimin ataupun Ganjar-Mahfud.
Namun Hasto menyebut ajakan tersebut adalah rangkulan kekuasaan, sedangkan PDIP dan parpol pendukung Ganjar-Mahfud lebih memilih rangkulan rakyat.
Ia juga menyinggung adanya penyalahgunaan kekuasaan Presiden Joko Widodo untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Komentar Ganjar
Sementara itu, capres nomor urut 3 yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo juga telah merespons ajakan itu.
Ganjar mengaku memiliki hubungan baik dengan semua pihak dan berteman dengan semuanya. Ia juga mengibaratkan pemilu layaknya sebuah pertandingan, tahu kapan harus memulai dan mengakhiri.
“Kalau soal rangkul-rangkulan kita ini berteman semua. Para kandidat ini anak-anak bangsa. Kalau ibarat sebuah pertandingan ada saat mulai, ada saat akhir,” kata Ganjar.
Gibran sebelumnya berharap kompetitornya di Pilpres 2024, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bisa bergabung di pemerintahan usai KPU mengumumkan secara resmi hasil Pemilu 2024.
Hanya saja, kata Gibran, pihaknya hanya bisa menawarkan untuk bergabung. Keputusan untuk menerima atau menolak ajakan tersebut sepenuhnya berada di tangan dua paslon tersebut.
“Ya itu kalau mau dirangkul ya,” kata Gibran di Solo, Rabu (20/3/2023) dikutip dari cnbcindonesia.
#pdip #koalisiprabowogibran #ganjarmahfud



























