Jumlah Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, BNPB Laporkan 50 Orang Meninggal Dunia

Jumlah Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, BNPB Laporkan 50 Orang Meninggal Dunia
BNPB mencatat sampai Senin (13/5/2024) sore jumlah korban meninggal bencana Sumbar mencapai 50 orang (dok inews)

SUMBAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Hingga kini, sebanyak 50 orang dilaporkan meninggal dunia.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa selain 50 korban meninggal dunia, terdapat 27 orang yang masih hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

Rincian korban meninggal dunia meliputi Kota Padang Panjang (2 orang), Kabupaten Agam (20 orang), Kabupaten Tanah Datar (19 orang), Kota Padang (1 orang), dan Kabupaten Padang Pariaman (8 orang).

“Data ini akan terus berkembang. Untuk membantu mencari korban yang masih hilang, alat berat harus segera masuk karena Basarnas punya golden time 6×24 jam. Kami akan tetap berusaha mencari hingga ditemukan. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang meminta pencarian dilanjutkan, kami akan tetap mencarinya,” ujar Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

WhasApp

BNPB terus mendorong upaya pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumbar.

Hal ini disampaikan Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5).

Suharyanto juga menyampaikan langkah-langkah penanganan darurat, di antaranya pemulihan akses jalan darat dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Lebih lanjut, pemerintah juga berupaya memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak. Bantuan diberikan kepada korban bencana.

“Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak harus dipenuhi dengan baik, baik yang menjadi korban, luka-luka, maupun yang mengungsi. Kami pastikan bantuan awal berupa dana dan barang kebutuhan sehari-hari sudah diberikan dan akan dievaluasi terus-menerus sesuai perkembangan,” ujar Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih berlangsung. Meskipun beberapa tempat dan jalur masih tertutup dan terisolasi, Suharyanto mengatakan bahwa pengiriman bantuan dilakukan melalui jalur udara dan darat dengan menggunakan jembatan darurat.

Setelah rapat koordinasi, BNPB juga menyalurkan bantuan awal berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 3,2 miliar kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar.

Selain itu, BNPB menyerahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alkon, genset light, lampu panel surya, toilet portabel, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

@wartakepri Sejarah Galodo Longsor Dahsyat Lembah Anai Tahun 1892, Mirip yang Terjadi 11 Mei 2024 Lalu #galodo #longsor #lembahanai #prayforsumbar #wartakepritv #sejarahindonesia ♬ suara asli – WartaKepri TV

Pada kunjungan kerja hari kedua, Selasa (14/5), Kepala BNPB direncanakan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara untuk melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor. Lokasi tinjauan mencakup beberapa titik di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. (*)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025