
WARTAKEPRI.co.id, BANGKA SELATAN – Komunitas seniman api yang tergabung dalam Pemuda-pemudi Berkarya (Pepaya Creative) Bangka Selatan, semakin berkembang dan eksis setelah mendapatkan dukungan dari PT Timah Tbk.
Komunitas yang berdiri sejak tahun 2014 lalu tersebut bermarkas di Dusun Pairem, Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut lebih berani menerima berbagai pesanan dari konsumen.
Berkat dukungan dari PT Timah untuk melengkapi workshop dengan peralatan untuk membuat berbagai kerajinan, membuat komunitas ini semakin mandiri dan mampu bersaing.
Ketua Komunitas Pepaya Creative, Iwan Sanjaya mengatakan, sekarang mereka lebih berani untuk menerima berbagai pesanan kerajinan, sebab sudah memiliki peralatan yang lengkap dengan bantuan dari PT Timah.
Selain itu, kata Iwan PT Timah juga membantu mereka untuk membangun workshop tempat mengerjakan berbagai pesanan konsumen.
“Sekarang ini lebih kepada pengembangan usaha, workshopnya semakin luas dengan adanya peralatan kompresor dan alat-alat pertukangan yang memang sesuai spek, kita berani terima pekerjaan, bahkan menawarkan kepada konsumen,” ujarnya, Senin (17/12/2024).
Ia mengakui kontribusi anggota Holding Pertambangan MIND ID tersebut sangat terasa bagi komunitasnya dalam berkarya.
“Sebelumnya, ketika turun hujan harus berhenti, terkadang panas kami juga harus menghentikan pekerjaan. Alhamdulillah sekarang tidak lagi, kami merasa terbantulah dengan adanya workshop ini, sekarang lebih percaya diri,” ungkap Iwan.
Bantuan workshop dan peralatan petukangan dari PT Timah kata Iwan berdampak untuk anggota dan masyarakat, sebab makin banyak anggota-anggota baru.
“Sedangkan untuk masyarakat, beberapa bulan lalu peralatan juga pernah digunakan untuk kegiatan gotong royong di masjid, tentu kami sangat terbuka sekali kepada masyarakat jika ingin menggunakan peralatan kami ini,” katanya.
Kini Iwan bersama rekan-rekannya lebih percaya diri memasarkan jasa ataupun produknya kepada para konsumen.
Iwan mencontohkan untuk pertukangan kayu seperti kusen pintu mereka sudah bisa mengerjakan karena sudah memiliki peralatannya.
Begitu juga dengan pengecatan besi, anggota sudah mampu mengerjakan karena sudah memiliki kompresor.
“Kita punya standar kerja tersendiri, hal itu yang membuat berbeda dengan yang lain, sebab kalau untuk harga boleh sama, tapi kita lebih menjual kualitas, kualitas kita boleh diadu, kalau tidak nanti konsumen (pelanggan) akan pergi,” katanya.
Selain itu, masih kata Iwan, dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mereka miliki, Iwan berharap PT Timah Tbk dapat terus mendukung dan mengembangkan komunitasnya.
“SDM kami hampir melingkupi semuanya, mulai dari pertukangan besi, kayu, pengrajin, jadi semuanya itu ada. Tinggal nanti kami juga akan mengajukan beberapa peralatan yang lainnya, seperti travo las, laptop hingga beberapa item lainnya,” sebut Iwan.
Kedepan pihaknya berharap agar hasil karya dapat dikembangkan hingga komunitas melakukan studi banding atau pelatihan ke luar daerah untuk pengembangan.
“Dengan harapan dapat menambah wawasan serta mampu memacu semangat anggota dalam berkreasi dan berkarya,” tandasnya.(Aman)

























