
NATUNA – Di tengah suasana Ramadan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan, ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menggelar aksi damai pada Senin (10/3/2025).
Mereka berkumpul di Halaman Kantor Bupati Natuna untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tertunggak selama empat bulan.
Aksi ini berlangsung dengan tertib dan penuh semangat, di bawah pengawalan ketat dari 160 personel Polres Natuna dan Satpol PP untuk memastikan keamanan dan ketertiban.
Dalam aksi damai tersebut, perwakilan dari ASN tenaga kesehatan berdialog langsung dengan Bupati Natuna, Cen Sui Lan.
“Saya akan menemukan formulasi yang tepat untuk meraih solusi yang paling baik,” kata Cen Sui Lan dengan penuh harap.

Sehari sebelum aksi demo, Bupati Natuna Cen Sui Lan sempat curhat tentang utang dan rasionalisasi anggaran saat safari Ramadan di Batubi, Minggu (9/3/2025) malam. Meski begitu, Cen Sui Lan bertekad untuk mencari solusi dari persoalan tersebut.
“Saya baru menjabat 19 hari, dan baru 9 hari di Natuna, tapi saya langsung mendapatkan hadiah sangat besar, yaitu utang Pemda lebih dari Rp 180 miliar,” ungkap Cen Sui Lan saat Safari Ramadan di Masjid Hikmatul Huda, Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi.
Selain utang yang sangat fantastis peninggalan pemerintahan sebelumnya, Cen Sui Lan bersama Wakilnya, Jarmin Sidik, juga dipaksa untuk memeras otak akibat kebijakan rasionalisasi anggaran oleh Pemerintah Pusat. Dalam kebijakan tersebut, hampir seluruh lembaga Kementerian mengalami pemangkasan anggaran sekitar 50 persen. Hal ini pun berdampak pada seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kondisi ini tentu tidak mudah bagi seorang Kepala Daerah seperti Cen Sui Lan. Alih-alih ingin segera membawa kemajuan bagi Natuna, kenyataan berkata lain. Utang yang menggunung dan kebijakan efisiensi anggaran membuat dirinya harus rela mengulur waktu demi berjalannya roda pemerintahan.
“Rasionalisasi bukan hal yang mudah. Mau tidak mau, kami harus memotong TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Ini terpaksa harus kita jalankan, karena kalau tidak, keuangan Pemda bisa kolaps,” ungkap Cen Sui Lan.
Meski demikian, politisi Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kepri itu meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab. Bagi dia, setiap masalah harus diselesaikan secara bersama-sama agar menemukan solusi yang tepat dan akurat.
“Mari kita saling bergandengan tangan, saling mendukung, jangan saling menyalahkan. Sama-sama kita cari solusinya. Mudah-mudahan efisiensi anggaran ini hanya sementara, ke depan InsyaAllah akan lebih baik lagi,” tutur wanita mualaf yang memiliki nama Islam Aisyah tersebut.
Istri dari Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kepri, H. Raja Mustakim itu berharap, ke depan akan ada investasi yang masuk ke Natuna, supaya daerah berjuluk Mutiara di Ujung Utara Indonesia tersebut tidak bergantung pada transfer dari pemerintah pusat.
“Jika kita bisa menjaga keamanan, mudah-mudahan investasi itu bisa kita dapatkan. Asalkan kita bisa saling mendukung, saling menjaga, saya yakin semua bisa kita lewati, jangan pernah putus asa,” tandas Cen Sui Lan.
Terakhir, mantan anggota Komisi V DPR RI itu berpesan, selama bulan Ramadan ini, kita semua bisa saling memaafkan, saling toleransi, dan saling menjaga hati.
“Pesan saya di bulan yang penuh berkah ini, kita semua bisa menjadi insan yang berguna bagi makhluk lain, bisa memberikan kebahagiaan bagi orang lain, saling mendoakan supaya kita bisa lebih baik lagi. InsyaAllah kita bisa,” pungkas Cen Sui Lan.
Sementara itu, Camat Bunguran Batubi, Mujahidin, mengungkapkan bahwa Kecamatan yang dihuni oleh 3.998 jiwa itu bisa dikatakan sebagai Kampung Pancasila. Sebab, seluruh suku dan agama ada di Kecamatan tersebut.
“Meski demikian, kami bisa hidup berdampingan dan harmonis. Artinya, toleransi itu sudah terjadi di Kecamatan Bunguran Batubi. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan yang baru ini, akan lahir semangat baru dan energi baru, untuk kemajuan Bunguran Batubi yang lebih baik lagi,” harap Mujahidin.
Mujahidin juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Natuna karena telah menjadikan Batubi sebagai kecamatan yang masuk dalam jadwal Safari Ramadan di awal kepemimpinan Bupati Natuna Cen Sui Lan.
Semoga dengan semangat Ramadan yang penuh kedamaian ini, semua pihak dapat bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang ada, demi kemajuan bersama Kabupaten Natuna.
(Rky)

























