WARTAKEPRI.co.id, BATAM – PLN Batam butuh 5 GW dukung datacenter demi menjawab tantangan besar di depan mata. Kota Batam kini bukan lagi sekadar kawasan industri. Perlahan tapi pasti, Batam bertransformasi menjadi rumah baru bagi pusat data dunia. Dan untuk mewujudkan itu, listrik menjadi kunci utama.
Pernyataan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, beberapa waktu lalu, PLN Batam Butuh 5 GW Dukung Datacenter, menggambarkan urgensi itu. Ia meminta PT PLN (Persero) menyiapkan pasokan listrik hingga 5 gigawatt demi mendukung pertumbuhan industri digital dan ekonomi Batam. Permintaan itu bukan tanpa dasar.
“Benar. Pertumbuhan ekonomi dan industri Batam sangat baik, khususnya di bidang pengelolaan data center,” ujar Zulhamdi, Sekretaris Perusahaan PLN Batam, saat ditemui pekan ini.
Zulhamdi menyebut Batam memiliki daya tarik strategis bagi pengembang data center karena letaknya yang aman dari bencana dan dekat dengan Singapura—hub digital terbesar di Asia Tenggara. Tapi daya tarik itu hanya bisa berubah menjadi peluang nyata jika Batam memiliki listrik yang cukup, stabil, dan andal.
“Salah satu kebutuhan utama dari data center adalah listrik. Bukan hanya besar, tapi harus benar-benar andal. Karena data tidak boleh padam, tidak boleh rusak,” tegasnya.
BACA JUGA Ketua Komisi VI DPR RI Apresiasi Langkah Strategis Telkom Perkuat Ekosistem Data Center Indonesia
Ia juga mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan kebutuhan listrik 3 hingga 5 GW sangat realistis jika melihat arah pengembangan industri saat ini. Kami melihat tren itu. Dan kami sedang bersiap.
Saat ini, PLN Batam mengelola sistem kelistrikan yang stabil. Kondisi pasokan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri yang sudah ada.
“Saat ini, kelistrikan Batam dalam kondisi normal dan aman. Kami memiliki cadangan daya sebesar 108,7 megawatt,” ungkap Zulhamdi. Tapi ia menegaskan bahwa kesiapan bukan sekadar bicara hari ini.
“Masa depan tidak bisa ditunda. Ketika para investor data center datang, kami tidak bisa berkata ‘tunggu kami bangun pembangkit dulu’. Maka dari itu, perencanaan harus mulai dari sekarang,” lanjutnya.
Di tengah transformasi global ke arah digitalisasi, Batam muncul sebagai harapan baru. Kota ini menawarkan stabilitas, lokasi strategis, dan biaya operasional yang efisien. Kini, listrik menjadi taruhan penting—bukan hanya untuk menjaga nyala lampu, tetapi juga nyala kepercayaan dunia terhadap Batam.
PLN Batam tahu, tantangan itu besar. Tapi peluangnya jauh lebih besar. Dengan proyeksi kebutuhan 5 GW dan rencana investasi jangka panjang, Batam bisa menjadi simpul penting ekonomi digital Indonesia dan Asia Tenggara.(*/anto)



























