WARTAKEPRI.co.id – Di kaki Gunung Bintan yang tenang dan menghijau, tersembunyi sebuah kisah yang tak tercatat dalam buku sejarah. Di sinilah tinggal Pak Cik Rahim, seorang lelaki berusia 75 tahun yang memelihara bukan sahaja rumah kayu peninggalan keluarganya, tetapi juga warisan cerita turun – temurun yang mengaitkan dirinya dengan Pahlawan Legenda Melayu Hang Tuah.
Gunung Bintan, yang terletak di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, mungkin hanya setinggi 400 meter dari aras laut. Namun daya tariknya tidak dapat dipandang sebelah mata. Dari puncaknya, pengunjung disajikan panorama kehijauan yang menenangkan.
Di musim hujan, air terjunnya mengalir deras, namun saat kemarau, hanya aliran tipis yang tersisa seperti bisikan waktu yang berlalu perlahan.
Di hadapan rumah Pak Cik Rahim, berdiri sebuah musolla kecil, hasil wakaf dari keluarganya. Bangunan ini menjadi tempat singgah spiritual bagi pendaki, pelancong, dan penduduk setempat.
“Jemaah ramai juga, terutama waktu petang dan malam Jumaat,” ujar beliau sambil tersenyum bercerita kepada Bapak Amir salah seorang pengunjung asal Malaysia yang tidak ikut naik mendaki ke Air terjun.
Di samping Musolla, terdapat kolam renang sederhana yang menjadi tumpuan anak-anak kampung. Dengan bayaran hanya Rp 3.000 seorang, suara tawa dan percikan air menjadikan suasana halaman rumah Pak Cik Rahim hidup setiap hari, lebih – lebih lagi di musim cuti sekolah seperti sekarang.
“Kolam ni saya buat sendiri, supaya budak – budak kampung ada tempat main. Alhamdulillah, ramai juga yang datang,” katanya sambil memperhatikan sekumpulan anak kecil yang berenang riang.
Keturunan ke-9 dari Hang Tuah
Namun bukan itu sahaja yang menjadikan rumah Pak Cik Rahim istimewa. Menurut ceritanya, beliau adalah keturunan ke-9 dari Hang Tuah, Pahlawan Melayu yang penuh Legenda.
Tak jauh dari situ, terdapat sebuah kawasan yang masyarakat setempat percaya sebagai lokasi persemadian Hang Tuah meskipun belum pernah disahkan secara rasmi oleh pihak Pemerintah Bintan.
“Datuk saya dulu selalu cerita, Hang Tuah datang ke Bintan lepas pinangan untuk Sultan Melaka ditolak secara halus oleh Puteri Gunung Ledang. Dia malu, lalu membawa diri ke sini,” kisah Pak Cik Rahim.
Cerita semakin menarik saat beliau menyebut tentang keris Taming Sari senjata keramat milik Hang Tuah.
“Kata Datuk saya, keris Taming Sari dah dicampak ke sungai. Selagi keris itu tak timbul, selagi itu kubur Hang Tuah takkan nyata. Maknanya Hang Tuah Ghaib, bukan mati seperti kita.”
Perjalanan ke Gunung Bintan bukan sekadar Pendakian fisik semata. Tetapi merupakan pengalaman menyelusuri keindahan alam sambil menyelami lapisan sejarah dan Budaya yang tersisa dalam ingatan generasi terdahulu.
Dan Pak Cik Rahim dengan senyuman tenang dan tutur kata lembutnya adalah Penjaga tidak rasmi dari warisan tersebut.
Amir Hamzah Mohamad, Salah satu Peserta Trip Religius ini mengungkapkan rasa puasnya setelah mendapat Pelayanan istimewa di akhir perjalanan yang berkesan.
“Semalam kami dilayani seperti VIP. Lewat Imigrasi pakai jalur khusus, koper dibawain, bahkan dikawal Petugas. Di ferry pun bebas pilih tempat duduk,” tulisnya lewat WhatsApp pribadinya.

Maya, Owner Hiroku Duta Wisata, menyebut perjalanan kali ini sebagai Perpaduan antara wisata Religi, Sejarah, dan Destinasi Modern di Bintan. Selama empat hari bersama Peserta dari Malaysia, mereka menyusuri sisi lain Bintan yang jarang tersorot.
“Alhamdulillah, Peserta kagum. Mereka merasakan Nuansa berbeda, Paduan sejarah, spiritual, dan keasrian alam yang memberi pengalaman berkesan,” ujar Maya.
“Tak sekadar berlibur, perjalanan ini membawa makna dan kedekatan batin yang sulit dilupakan ungkapnya.
Gunung Bintan dan kisah Pak Cik Rahim jadi pilihan tepat bagi Pencinta Alam, Sejarah, Religi dan yang mencari ketenangan di tengah kesibukan Modern.
Untuk Paket Wisata Menarik di Bintan ini, Hubungi Hiroku Duta Wisata via WhatsApp di +62 8126162211 atau kunjungi kantor Mereka di Bukit Golf Residence Sektor 10 No.21, Sukajadi, Batam.
Bagi JIWA Jiran Istimewa Pemegang IC JOHOR dapatkan FREE GIFT ( oleh-oleh Khas Batam ) dari HIROKU. (*)\\
Naskah Kiriman : Amrullah
























