Utang Pemkab Karimun Membengkak, Iskandarsyah: Evaluasi Keuangan Daerah

Bupati Karimun, Iskandarsyah terus mengevaluasi keuangan daerah, dalam kurun waktu 5 bulan menjabat sebagai orang nomor satu di jajaran Pemkab, utang dari saldo awalnya senilai Rp 173 miliar, hingga terakhir tercatat Rp 155 miliar.(Foto: Junizar)

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Bupati Karimun Iskandarsyah, terus memutar otak untuk menyelesaikan utang yang terus membengkak, beberapa langkah strategis diambilnya.

Usai dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 lalu, Iskandarsyah harus menghadapi berbagai persoalan tunggakan utang sejak tahun 2023 dan 2024.

Diantaranya mulai dari TPP ASN, tunggakan insentif petugas kebersihan, kader posyandu, guru TPQ, honorer hingga beberapa kegiatan lainnya yang masih Tunda Bayar (TB).

Harris Nagoya

Tak hanya itu saja, Perpres yang mengharuskan daerah wajib melaksanakan kebijakan efisiensi dengan memangkas beberapa anggaran, juga menjadi permasalahan.

Dalam kurun waktu 5 bulan menjabat sebagai Bupati Karimun, Iskandarsyah sudah mulai mengangsur kembali utang Pemkab Karimun, dari saldo awal senilai Rp 173 miliar, hingga terakhir tercatat Rp 155 miliar.

“Saat ini kondisi keuangan Pemkab Karimun masih belum stabil,” ujar Iskandarsyah, Senin, 28 Juli 2025.

“Masih banyak utang piutang yang harus kami selesaikan, untuk itu kami harus memutar otak guna menyelesaikannya, target kami tahun 2025 ini harus diselesaikan,” tambah Bupati.

Jika utang piutang ini belum diselesaikan, Bupati menyebut, pihaknya mengakui belum dapat melaksanakan pembangunan infrastruktur secara maksimal.

“Program yang pernah kami janjikan untuk masyarakat saat kampanye juga belum terealisasi seluruhnya,” imbuhnya.

Untuk itu, Bupati meminta do’a dan dukungan dari masyarakat Kabupaten Karimun, untuk dapat menarik investor guna menanamkan modalnya di Kabupaten Karimun.

“Agar perputaran ekonomi serta menata dan memperbaiki kinerja aparat di setiap OPD,” pungkasnya.

Tidak hanya itu saja, kata Bupati, pihaknya bersama OPD terus menstabilkan kondisi keuangan daerah, antara lain merombak direksi di beberapa BUMD.

“Agar dapat meningkatkan PAD serta mengurangi kebocoran pendapatan kedepannya,” ucap Bupati.

Pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan daerah, termasuk pendapatan dan pengeluaran serta utang yang ada.

“Termasuk solusi kreatif untuk meningkatkan pendapatan daerah, seperti mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) atau mencari peluang investasi yang menguntungkan,” beber Bupati.

Bupati menambahkan, untuk melakukan negosiasi dengan para kreditor untuk mencari solusi pembayaran yang lebih fleksibel, seperti penjadwalan ulang pembayaran atau pemotongan bunga.

Terakhir, Iskandarsyah meminta support dan dukungan dari masyarakat guna menstabilkan kondisi keuangan Kabupaten Karimun, hingga benar-benar membaik.

“Dukungan dari seluruh masyarakat sangatlah dibutuhkan, guna menstabilkan kondisi keuangan Kabupaten Karimun,” tandasnya.(Junizar)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025