Operasi Patroli Jaring Sriwijaya dan Walacea Resmi Ditutup, Kerahkan 43 Kapal dan 816 Personel

Direktur Jenderal Bea Cukai (Dirjen BC) Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, menyematkan tali pita kepada personel Bea Cukai, resmi ditutupnya Operasi Patroli Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea, di Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, Tanjungbalai Karimun, Selasa, 29 Juli 2025.(Foto: Junizar)

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Direktur Jenderal Bea Cukai (Dirjen BC) Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, resmi menutup Operasi Patroli Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea, Selasa, 29 Juli 2025.

Operasi Patroli Terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea sendiri merupakan operasi tahunan yang dilaksanakan untuk menjalankan fungsi pengawasan maritim.

Tidak hanya itu saja, patroli tersebut dilakukan untuk melindungi negara dari potensial kerugian penerimaan sekaligus menjaga masyarakat dan peredaran barang ilegal dan berbahaya.

Harris Nagoya

“Bea Cukai dalam kurun waktu dua bulan melaksanakan operasi patroli laut terpadu, berhasil melakukan penegahan yang melanggar kepabeanan dan cukai secara signifikan,” ujar Djaka di Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, Tanjungbalai Karimun.

“Mengapresiasi sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Bea Cukai yang terlibat dalam operasi patroli terpadu, berhasil melakukan 16 penegahan kasus dibidang impor dan ekspor,” tambah Djaka.

Djaka menyebut, patroli laut terpadu Jaring Walacea berfokus di wilayah Kalimantan bagian timur, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian utara, Sulawesi bagian selatan, perairan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur hingga Maluku dan Papua.

“Operasi patroli terpadu ini dilaksanakan selama dua bulan, terhitung sejak 1 Mei hingga 7 Juli 2025, dengan mengerahkan 43 kapal patroli jenis RIB 28 meter, 38 meter dan 15 speedboat serta melibatkan 816 orang personel,” beber Djaka.

Ia berujar bahwa, dari 16 kasus tersebut terdiri dari narkotika, pasir timah, pakaian bekas, rokok impor senapan angin, produk komoditas berupa hortikultura dan bahan pokok.

“Beberapa penegahan yang menonjol selama pelaksanaan operasi, di antaranya penindakan pada pertengahan bulan Mei 2025 di wilayah perairan Kepri, menegah kapal motor (MV) Sea Dragon Terawa yang memuat dua ton narkotika jenis sabu,” paparnya.

Penegahan ini kata Djaka merupakan sinergitas antara Bea Cukai, BNN, TNI AL, dan Polri, di mana penindakan tersebut berhasil menyelamatkan 51 juta jiwa anak bangsa dari bahaya narkotika dan menghemat pengeluaran negara dari biaya rehabilitasi sebesar Rp 15 triliun,” ujarnya.

Hadir dalam penutupan operasi patroli terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea, Asisten Deputi Bidang Penanganan Kejahatan Konvensional, Kekayaan Negara, Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Brigjen Pol. Irwansyah, Pangkoarmada I Laksamana Pertama TNI Fauzi, Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin, Ketua DPRD Kepri Imam Sutiawan, perwakilan Kejati Kepri, perwakilan Pemprov Kepri dan Bupati Karimun Iskandarsyah.(Junizar)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025