
JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati dalam perombakan Kabinet Merah Putih periode 2025–2029.
Latar Belakang Akademik dan Kehidupan Awal
– Nama lengkap: Purbaya Yudhi Sadewa, lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 7 Juli 1964
– Memiliki latar teknik elektro, meraih gelar Sarjana (S-1) dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
– Beralih ke bidang ekonomi dengan meraih gelar Magister of Science (MSc) dan Doktor (Ph.D.) dalam Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat
Karier Profesional di Sektor Swasta
– Memulai karier sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994)
– Beralih ke bidang ekonomi sebagai Senior Economist dan kemudian Chief Economist di Danareksa Research Institute (2000–2005 dan 2005–2013)
– Menjabat Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008) dan anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (2013–2015)
– Menjabat sebagai salah satu Komisaris di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum/MIND ID) — holding BUMN pertambangan strategis
Perjalanan Karier di Pemerintahan
– Memulai kiprah pemerintahan sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2010–2014), dan anggota Komite Ekonomi Nasional pada periode yang sama
– Menjabat sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden (2015)
– Menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi untuk Menko Polhukam (2015–2016), dan kemudian di sektor Kemaritiman (2016–2018)
– Menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves (2018–2020)
Sejak 3 September 2020 hingga 8 September 2025, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Setelah pelantikan, Purbaya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 8% “bukanlah hal yang mustahil”, dan akan mendorong keterlibatan lebih luas dari sektor swasta maupun pemerintah untuk mempercepat pemulihan dan percepatan ekonomi nasional.
Sri Mulyani, yang dikenal sebagai salah satu Menteri Keuangan paling berpengalaman dengan karier internasional di Bank Dunia, digeser dalam konteks gejolak sosial dan demonstrasi menuntut reformasi perpajakan. Keputusannya lahir dari tekanan publik yang memuncak dalam beberapa pekan terakhir.
Harta Kekayaan
Total harta kekayaan Yudhi Sadewa
Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa tercatat mencapai Rp 39,21 miliar. Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (8/9/2025), kekayaan tersebut terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 30,50 miliar yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan.
Selain itu, ia juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai total Rp 3,60 miliar. Mobilnya antara lain merek Mercedes Benz tahun 2008 senilai Rp200 juta, BMW Jeep tahun 2019 senilai Rp 1,60 miliar.
Kemudian mobil merek Toyota Alphard Minibus tahun 2019 senilai Rp 1 miliar. Selanjutnya, ia juga melaporkan kendaraan mobil lain merek Peugeot Jeep New 5008 tahun 2019 yang memiliki Rp 730 juta.
Semua kepemilikan mobilnya tercatat sebagai hasil sendiri. Bukan warisan atau pemberian. Selain mobil, Yudhi juga memiliki dua motor merek Yamaha XMAX BG6 AT tahun 2018 senilai Rp55 juta dan Honda Vario 125 tahun 2021 senilai Rp 21 juta.
Dua motor tersebut juga disebutnya hasil sendiri. Sementara, ia juga memiliki surat berharga senilai Rp220 juta, kas dan setara kas Rp 4,20 miliar. Di LHKPN, Yudhi Sadewa mengklaim tidak punya utang. (*)
Sumber : Republika/Detik/Tribunnews
Editor : Dedy Suwadha
Dampak Dijarahnya Lukisan Sri Mulyani, Presiden Prabowo Rombak Kabinet Merah Putih


























