
BOGOR – Kejadian pada Rabu 10 September sekitar pukul 09.15 WI Pagi itu, tentu menghebohkan siswa di sekolah.
Atap ambruk ini terjadi di ruang kelas dan aula. Sehingga 31 orang didominasi siswamengalami luka-luka. Menurut data yang dihimpun, sebagian besar korban mengalami luka ringan. Namun satu siswa dilaporkan mengalami patah tulang.
Camat Cileungsi, Adi Henryana, menyebut bahwa dari 31 korban, 29 adalah siswa dan 2 di antaranya merupakan guru, yakni Bu Suci dan Bu Novi. Mereka telah dirujuk ke rumah sakit terdekat—beberapa ditangani di RS MH Thamrin, dan tiga lainnya di RS Merry.
Kronologi Kejadian
Saat kejadian, siswa sedang berada dalam ruang kelas ketika terdengar suara seperti retakan dan reruntuhan dari atas. Tak berselang lama, atap serta beberapa bagian dinding runtuh dan menimpa para siswa di tiga ruang kelas serta satu ruang aula.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor langsung mengerahkan satu regu dengan sekitar 15 petugas untuk membantu proses evakuasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, menyatakan untuk membantu masalah rubuhnya bangunan sekolah ini, satu regu turunkan dan akan ditambah lagi.
Tim gabungan juga melakukan evakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Sementara itu, bagian dinding yang terlihat miring dikendalikan dengan rencana pembongkaran secara terkendali untuk menghindari potensi runtuhan susulan.
Seluruh aktivitas belajar-mengajar dihentikan sementara hingga renovasi dan perbaikan selesai. (*)
Sumber: AntaraNews/LingkarNews























