
WARTAKEPRI.co.id, PANGKALPINANG – Dari lorong gang buntu di Jalan Fatmawati, Kampak Tua Tunu Indah, Pangkalpinang, aroma jagung manis yang menggugah selera, menjadi penanda kisah inspiratif seorang perempuan tangguh bernama Asriyani (46).
Ia merupakan sosok dibalik suksesnya produksi keripik Jagung Asri, cemilan sehat dan renyah yang kini mulai dikenal hingga ke luar daerah.
Semangat Asriyani menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak lahir dari kemudahan, melainkan dari ketekunan, perjuangan dan dukungan yang tepat.
Dari gang kecil di Tua Tunu, Ia membuktikan bahwa mimpi besar mampu tumbuh dari dapur sederhana, berkat kolaborasi bersama PT Timah Tbk, cita-cita kini semakin mengembang harum seperti aroma keripik jagung buatannya.
Usaha ini bermula pada tahun 2018 silam, ketika Asri mencoba mengolah jagung manis menjadi camilan keluarga yang berbeda.
Dari sekadar ide sederhana, kini produk “Keripik Jagung Asri” telah berkembang menjadi salah satu produk unggulan UMKM di Bangka Belitung.
“Awalnya saya ditantang untuk menciptakan makanan keluarga yang sejahtera dengan bahan dasar jagung,” ucap Asriyani, Sabtu, 8 November 2025.
“Biasanya jagung hanya direbus saja, namun saya olah kembali, mencoba pipil, geprek, dijemur, lalu digoreng dan diberi bumbu, ternyata hasilnya enak dan gurih,” tambah Asri.
Seiring berjalannya waktu, usaha yang sudah dirintisnya selama 7 tahun itu tidak selalu berjalan mulus.
Saat pandemi Covid-19 melanda, produksi berhenti total. Ia mengaku masa itu menjadi periode paling berat dalam perjalanan usahanya.
“Waktu pandemi itu, kami benar-benar berhenti total produksinya. Tidak bisa jualan, tidak bisa kirim barang, semuanya anjlok,” ujarnya mengenang.
Meski sempat terpuruk, semangat Asri tidak padam. Ia kembali bangkit setelah bergabung menjadi mitra binaan PT Timah Tbk.
Dukungan dana bergulir, pelatihan serta kesempatan mengikuti pameran dan bazar UMKM menjadi titik balik kebangkitannya.
“Alhamdulillah setelah saya menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, usaha saya mulai hidup lagi. Ada bantuan modal, alat produksi, bahkan diajak ikut pameran ke luar kota, dari situ produk saya makin dikenal,” tutur Asri penuh rasa syukur.
Kini kata Asri, kapasitas produksinya meningkat pesat. Dari semula yang hanya mampu mengolah 1 atau 2 kilogram jagung per hari, kini Asri mampu memproduksi hingga 50 kilogram setiap hari. Bahkan saat musim Lebaran, permintaan bisa melonjak hingga 700 kilogram.
“Dulu cuma bisa produksi sedikit, tapi sekarang Alhamdulillah sudah bisa memenuhi permintaan lebih banyak, sehingga harus siap stok lebih banyak juga,” katanya.
Selain menjual langsung, Asri juga menggandeng sejumlah reseller untuk memperluas jangkauan pangsa pasar. Ia aktif mengikuti bazar UMKM dan memanfaatkan media sosial untuk promosi.
Produk “Keripik Jagung Asri” hadir dengan berbagai kemasan, mulai dari kemasan 25 gram, 100 gram hingga 10 kilogram dan kini telah tersedia di toko oleh-oleh ternama di Bangka Belitung.
Bagi Asri, menjadi mitra binaan PT Timah Tbk bukan hanya sekadar soal bantuan modal, akan tapi juga kesempatan belajar dan mengembangkan usaha melalui program pelatihan dan membantu promosi produknya.
“Banyak manfaat yang saya rasakan setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk. Terima kasih PT Timah, saya diajak pameran ke luar kota, mengikuti kegiatan bazar-bazar UMKM sehingga produk saya semakin banyak dikenal orang,” sebut Asri.
Tidak hanya itu saja, Ia pun merasa senang telah mendapatkan bantuan alat produksi.
“Allhamdullilah diberikan pelatihan juga untuk pengembangan keberlanjutan usaha,” tandasnya.(Aman)






















