Festival Berlayar BI Kepri Sukses Kenalkan Cara Pakai QRIS ke Semua Umur di Pulau Belakangpadang

BI Berlayar di Belakang Padang
Belasana anak usia pelajar dan remaja Belakanpadang antri men scane barcode QRIS untuk ikut bermain di sejumlah wahana Festival Belayar 2025. Foto Dedy Suwadha

WARTAKEPRI.co.id – Tidak ada kata letih dan tetap semangat diperlihatkan belasan panitia yang terlibat dalam even Festival Berlayar Belakangpadang, Bank Indonesia Kepri 2025.

Dengan ramah mereka memberikan edukasi bagaimana cara menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) ke anak-anak, remaja dan orang tua yang antri untuk ikut bermain wahana komedi putar atau wahan lempar kaleng berhadiah.

” Yang mau naik wahana komedi putar cukup scan papan barcode sebanyak 15 kali ya. Satu kali scan ketik 1 rupiah saja. Jika sudah 15 kali, silahkan lapor ke kami. Nanti kami persilahkan naik komedi putarnya. Yang belum bisa scan QRIS kasih tahu kami, nanti kami bantu,” terang Zikra, Panitia dan penjaga Wahana Komedi Putar, Sabtu (15/11/2025) malam.

Harris Nagoya

Zikra tidak sendiri, dia bersama tiga panitia lain aktif mengcek dan memeriksa apakah pengujung sudah berhasil melakukan scan QRIS atau belum. Kelelahan terlihat dimata Zikra dan temannya.

” Jelang sore kita sudah melayani kedatangan warga. Kita jelaskan untuk naik wahana ini cukup bayar 15 rupiah. Warga pun kaget dan langsung antusias. Yang belum memiliki aplikasi seperti Dana atau sejenisnya, bisa langsung buka rekening bank baru di tenda tenda perbankan. Ada bank Mandiri, BNI, dan BRI. Warga juga diajarkan cara mengaktifkan mobile bankingnya dan cara menggunakan pembayan QRIS nya,” terang Adi rekan Zikra semangat.

Ditambahkan Zikra, sejak siang hingga malam ada sekitar 200 an pengguna QRIS terdaftar dan diizinkan menaiki wahana komedi putar ini.

” Setelah magrib ini sudah sekitar 200 an kami catat. Mungkin lebih jumlah sembari warga menunggu penampilan penyanyi Iyet Bustami nanti bang,” tambah Zikra.

BI Berlayar di Belakang Padang
Ribuan warga Belakang Padang memadati di Lapangan Indera Sakti, Pulau Belakangpadang Kota Batam saat artis Iyet Bustami tampil membawakan Lagu Zapin Melayu, Sabtu (15/11/2025) malam. Foto Dedy Suwadha

Tidak saja panitia yang menjelaskan cara menggunakan QRIS, sesama pengunjung juga saling beri informasi cara men scane barcode pembayaran untuk bermain.

Ini terlihat dari antrinya anak anak usia pelajar SD dan SMP untuk bermain wahana lempar kaleng berhadiah. Dengan membayar 1 rupiah dan ditunjukan ke panitia penjaga wahana, pengujung mendapatkan dua bola untuk melempar 6 kaleng untuk jatuh semua.

Bagi warga atau pengujung yang haus dan lapar, panitia juga menghadirkan bazar kuliner dengan harga serba Rp15 ribu. Dengan cara beli menggunakan QRIS, penjual merasa terbantu dan tidak perlu lagi mengeluarkan uang kembalian.

” Alhamdulilah penjualan hingga malam ini laku keras, bahkan stok jualan kami sudah menipis. Kalau diperkirakan lebih dari 200 porsi terjual. Semua bayar pakai QRIS. Lebih cepat dan tidak pusing mengembalikan uang pembeli. Enak juga pakai QRIS ini ya,” kata Eza, Pedagang Sheza SotoKite.

Terpisah, Anto warga yang hadir dan bertanya di tim marketing Bank Mandiri yang ikut pameran di Festival Berlayar mengatakan untuk masyarakat yang belum memiliki rekening dan mau membuka rekening baru akan mendapatkan souvenir dan minyak goreng.

“ Jadi kalau warga mau membuka rekening di Bank Mandiri dapat minyak goreng. Syaratnya cukup KTP saja. Mudah dan bisa kita aktifkan QRIS nya,” tutur Anto.

Penjelasan panitia dan pendagang di atas, telah membuktikan upaya BI Kepri beri mengedukasi ke warga Kecamatan Belakangpadang tentang QRIS sudah berhasil.

Ardhienus, Deputi Kepala Perwakilan BI Kepri mewakili Kepala BI Kepri menyerahkan hadiah Laptop ke peserta SunSet Run yang memang Lucky Draw. Foto Humas BI Kepri

QRIS untuk Boat Pancung dan Becak

Festival Berlayar BI Kepri memiliki makna Bersama Rayakan Festival Digital Masyarakat Kepulauan Riau yang berlangsung selama dua hari, 15-16 November 2025. Menjadi even pertama dan percontohan untuk sosialisasi penggunaan QRIS ke masyarakat kepulauan.

Selain sosialisas penggunaan QRIS, ragam kegiatan juga digelar dari Sabtu pagi, mulai dari bazar UMKM, Donor Darah serta aneka lomba. Dan menjelang sore digelar Sunset Fun Run yang diikuti 300 an pelari dari Kota Batam dan masyarakat Pulau Belakangpadang.

Pihak Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Kepri memilih Pulau Belakang Padang karena sejarah awal terbentuknya Kota Batam dan Provinsi Kepri.

Dr Zulhendri, MSi, Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kepri menyampaikan Pemerintah Provinsi Kepri bersama BI Kepri terus mendukung program digitalisasi pembayan pakai QRIS di Kepri. Dukungan itu Pemprov Kepri juga menjadi anggota Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dipimpin langsung oleh pihak Bank Indonesia Kepri.

“ Bicara QRIS, ini adalah karya Indonesia yang saat ini sudah buat Presiden Amerika Donald Trump resah. Jika selama ini sistem dan marchan mengutungkan Amerika, dengan kehadiran QRIS, keuntungan marchant untuk Amerika perlahan berkurang. Dan, kita sebagai masyarakat Indonesia harus bangga,” ungkap Zulhendri dalam sambutannya mewakili Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.

Sementara itu Ardhienus, Deputi Kepala Perwakilan BI Kepri memaparkan dipilihnya Belakangpadang karena sejarah dan juga pulau terdepan di Indonesia. Pulau yang juga banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, BI Kepri melihat pulau ini berpotensi besar mengenalkan QRIS Cross Border.

” Potensi besar di Belakangpadang untuk mengenakna QRIS Cross Border ke wisatawan Singapur dan Malaysia,” kata Ardhienusd di Lapangan Indera Sakti, Pulau Belakangpadang, Kota Batam.

Kepada media, Ardhienus juga menjelaskan peran dari Pojok Digital BI yang diresmikan sejalan dengan pembukaan Festival Berlayar BI Kepri 2025.

” Fungsi Pojok Digital BI tempat konsultasi dan kita memberikan edukasi keuangan digital kepada masyarakat yang datang, termasuk cara membuat rekening dan memanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran,” tambah Ardhienus.

Terakhir, harapan BI Kepri di Pulau Belakangpadang penggunaan pembayaran secara digital bisa menyeluruh. BI akan mendorong pelaku pariwisata, usaha kuliner rakyat dan UMKM di Belakangpadang memanfaatkan QRIS.

” Kita juga mendorong dan bantu di boat pancung, becak ada QRIS nya. Syaratnya, tentu pemilik becak dan boat pancung memiliki rekening bank yang aktif. Dijamin akan memudahkan wisatawan dalam melakukan transaksi saat berkunjung,” harapan Ardhienus. (dedy suwadha)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025