PT Pertamina Energy Terminal di Tanjung Uban Undang Media dan Paparkan Program Kerja 2025 dan 2026

PT Pertamina Energy Terminal di Tanjung Uban Undang Media
Fety Zaniar, Manager Legal & Relation PET, bersama Yohannes M Sianturi, Terminal Manager ITTU, Siwi Harjanti, Sr I Officer PT Pertamina International Shipping memberikan pemaparan pada acara perkenalan Bisnis PT Pertamina Energi Terminal. Foto Dedy Suwadha

BATAM – Untuk pertama kalinya, anak perusahaan Pertamina Group, yaitu PT Pertamina Energy Terminal (PET) yang beroperasi di Terminal Tanjung Uban (ITTU) mengenalkan sejumlah usaha yang telah mereka lakukan sejak berdiri tahun 1988, ke mitra media yang ada di Tanjunguban Bintan. Bertajuk Stakeholder Engagement & Perkenalan Bisnis ITTU, kegiatan dihadiri belasan jurnalis di Kota Batam dan Bintan di Daun Pisang Resto Batam Center – Kota Batam, Senin (17/11/2025).

Ternyata, PT Pertamina Energy Terminal (PT PET) adalah anak perusahaan PT Pertamina International Shipping yang bergerak di bidang terminal energi dan penyediaan air bersih. Sejak tahun 2021, PT PET menjadi bagian dari PT Pertamina International Shipping sebagai Subholding Integrated Marine Logistics.

” Bergerak dibidang penyedian air bersih untuk melayani kapal kapal milik Pertamina Group, juga mengisi kapal kapal klien internasional. Bahan baku air kami diambil dari sungai yang ada di sekitar Tanjunguban. Sedangkan usaha terbaru dalah pembangkit listrik Solar Panel yang sementara untuk komsumsi perusahaan sendiri, ” kata Fety Zaniar, Manager Legal & Relation PET.

Harris Nagoya

PT PET selain beroperasi di Tanjung Uban, perusahaan juga mengelola Fuel Terminal Sambu, LPG Terminal Tanjung Sengkuang, Terminal Kota Baru, Terminal Baubau, serta satu terminal LPG yang masih dalam tahap konstruksi di Uban.

Dengan banyaknya bidang usaha yang berdekatan dengan masyarakat sekitar, PT PET tidak lupa dengan peran sosial, seperti kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ke kelompok nelayan hingga desa binaan.

” Kami komitmen PET untuk menjadi terminal energi kelas dunia dengan menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam setiap kegiatan operasionalnya. Selain fokus pada ketahanan energi, Pertamina juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemberdayaan penyandang disabilitas serta penguatan kapasitas dan pemasaran produk UMKM lokal di wilayah Kepulauan Riau,” tambah Fety Zaniar.

Ditempat yang sama, Terminal Manager ITTU, Yohannes M. Sianturi, mengatakan Pertamina sengaja mengumpulkan rekan media untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka dan memperkuat kolaborasi di daerah operasi ITTU. Menurutnya, publik perlu mengetahui bahwa Pertamina rutin menjalankan berbagai program CSR yang menyasar masyarakat luas.

“Kami ingin menyampaikan program TJSL yang selama ini dilakukan Pertamina. Supaya semua pihak tahu bahwa Pertamina punya banyak program sosial, dari nelayan, pemberdayaan pangan, hingga lingkungan,” kata Yohannes.

Ia menjelaskan, untuk tahun berjalan Pertamina menjalankan tiga program besar yang masing-masing memiliki banyak turunan kegiatan. Di antaranya Kolaborasi Nelayan, Kolaborasi Berdaya Pangan, dan Kolaborasi Bersih. Setiap program memiliki sasaran berbeda, namun seluruhnya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di sekitar terminal.

Dalam pemaparannya, Yohannes juga menyinggung rencana program tahun 2026 yang akan memprioritaskan isu stunting. Pertamina ingin memastikan tidak ada masyarakat di sekitar terminal yang mengalami kekurangan gizi. Bahkan, Pertamina telah menyiapkan produk makanan bergizi berbahan dasar ikan, berbentuk cookies yang menarik untuk anak-anak.

Dialog juga diakhiri dengan tanya jawab dari rekan rekan media. Selain program CSR dan memberi pelatihan UMKM, PT PET juga setuju di Tanjunguban – Bintan berdiri Sentra UMKM yang menampung dan menjual hasil produk olahan dan kerajinan tangan nantinya.

” Kita setuju adanya sentra UMKM di Tanjunguban, apalagi daerah Uban jalur pelintasan kendaraan orang Batam ke Tanjungpinang. Tapi sebelum menuju sentra umkm, kita perlu memberdayakan dan beri pelatihan yang merata ke warga uban, biar ada produk ada dijajakan,” kata Fety Zaniar. (ded)

Tulisan : Dedy Swd/Agus Ginting
Editor : Ikhsan

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025