Komitmen Pemkab Natuna Menjaga Kerukunan Umat Beragama, Hibah Tanah FKUB

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Natuna
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Natuna

WARTAKEPRI.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kerukunan umat beragama di wilayahnya dengan menghibahkan tanah seluas 1.200 meter persegi kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Natuna. Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap upaya FKUB dalam memfasilitasi dialog, koordinasi, dan kegiatan lintas agama di Natuna.

Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, dalam rapat koordinasi FKUB, menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif. Beliau juga menyoroti peran penting FKUB dalam menjaga stabilitas sosial dan kerukunan masyarakat di Natuna.

Hibah tanah ini merupakan langkah strategis yang akan memungkinkan FKUB membangun kantor sekretariat yang representatif. Gedung baru akan diupayakan dapat menjadi pusat kegiatan FKUB, termasuk pertemuan rutin, diskusi panel, seminar, lokakarya, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Harris Nagoya

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Natuna, Helmi Wahyuda, menyampaikan bahwa Pemkab Natuna akan terus memberikan dukungan finansial dan non-finansial kepada FKUB.

Dukungan ini mencakup alokasi anggaran untuk kegiatan FKUB, fasilitasi pelatihan bagi pengurus FKUB, dan kerjasama dalam program-program yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama.

Sekretaris FKUB Natuna, Supirman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas hibah tanah dari Pemkab Natuna. Beliau juga menjelaskan bahwa pembangunan gedung kantor FKUB akan dibiayai oleh dana hibah dari pemerintah pusat. “Pihak FKUB Natuna akan mengajukan proposal permohonan dana hibah dan sedang menunggu persetujuan dari pemerintah pusat,” ujar Supirman Kapada Wartakepri.co.id, Senin (27/7/2024).

Supirman mengatakan, Kerukunan umat beragama di Natuna selama ini terjaga dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya konflik atau gesekan antarumat beragama yang signifikan.

“FKUB Natuna telah berperan penting dalam menjaga kerukunan ini melalui berbagai kegiatan, seperti dialog antarumat beragama, kunjungan ke tempat ibadah, dan perayaan hari besar keagamaan bersama,” paparnya.

Diwacanakan dengan ada gedung kantor baru, FKUB Natuna diharapkan dapat semakin meningkatkan efektivitas kerjanya dalam menjaga kerukunan umat beragama di Natuna.

“Gedung ini akan menjadi simbol kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, serta menjadi pusat kegiatan yang memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan di antara masyarakat Natuna yang beragam,” paparnya.

Keberadaan FKUB yang kuat dan didukung oleh pemerintah daerah merupakan modal penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Natuna. Kerjasama yang baik antara FKUB, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan masyarakat Natuna yang harmonis, toleran, dan damai.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Natuna Prov Kepri
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Natuna Prov Kepri 2024

Kultur dan Budaya

Berdasarkan laporan Jurnalis Kebudayaan di Perbatasan Natuna Riky Rinovsky, selalu memberikan informasi seputar pekembangan natuna, dia mengutarakan, Penduduk Natuna memiliki keberagaman yang kaya, namun didominasi oleh Suku Melayu sebagai kelompok etnis terbesar.

Natuna, yang terletak di ujung utara Indonesia, adalah sebuah kabupaten kepulauan yang kaya akan warisan budaya. Di persimpangan jalur perdagangan maritim kuno, Natuna telah menyerap pengaruh dari berbagai budaya, menciptakan perpaduan unik yang tercermin dalam seni, adat istiadat, kerajinan tangan.

Kesenian tradisional seperti Lesung Alu, Mendu, Langlang Buana, dan Tabel Mando mencerminkan semangat kebersamaan, nilai-nilai moral, dan sejarah perjuangan masyarakatnya.

Adat istiadat seperti Makan Bedulang, Ngejik Kitak, dan Muhibah Ramadhan mempererat ikatan sosial dan penghormatan terhadap alam serta sesama. Kerajinan tangan seperti Kain Cual dan Anyaman Pandan menunjukkan keterampilan dan kreativitas masyarakatnya.

Warga di sini tidak hanya membentuk mayoritas populasi, tetapi juga menjadi penjaga tradisi dan budaya Melayu yang khas di Natuna. Bahasa Melayu menjadi bahasa utama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi sosial maupun kegiatan formal.

Agama Islam juga menjadi agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Natuna. Nilai-nilai Islam tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari tradisi, adat istiadat, hingga sistem nilai yang dipegang teguh.

Kehadiran masjid dan musala di setiap sudut wilayah menjadi bukti kuatnya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat Natuna.

Meskipun demikian, masyarakat Natuna juga terdiri dari beragam etnis lain, seperti Jawa, Bugis, Batak, dan Minang. Keberagaman ini memperkaya budaya Natuna, menciptakan perpaduan unik antara tradisi Melayu dengan pengaruh budaya lain. Misalnya, dalam bidang kuliner, Anda dapat menemukan hidangan khas Melayu seperti nasi dagang dan mie tarempa, berdampingan dengan makanan khas Jawa seperti gudeg dan pecel.

Keharmonisan dan toleransi menjadi ciri khas masyarakat Natuna. Meskipun beragam dalam suku dan agama, mereka hidup rukun dan saling menghormati. Gotong royong dan rasa kebersamaan menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Perayaan hari besar keagamaan, baik Islam maupun agama lain, seringkali dirayakan bersama sebagai bentuk solidaritas dan kerukunan antarumat beragama.

Mayoritas penduduk Natuna menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perikanan. Kondisi geografis Natuna yang dikelilingi laut dan memiliki lahan subur menjadi modal utama dalam kedua sektor ini. Hasil laut seperti ikan, udang, dan cumi menjadi komoditas penting bagi perekonomian Natuna. Sementara itu, sektor pertanian menghasilkan berbagai komoditas seperti kelapa, karet, dan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

Selain itu, sektor industri, perdagangan, transportasi, dan pemerintahan juga menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian penduduk Natuna.

Perkembangan sektor pariwisata juga mulai memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, dengan semakin banyaknya wisatawan yang tertarik mengunjungi keindahan alam dan keunikan budaya Natuna.

Keberagaman dan kekayaan budaya masyarakat Natuna menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang berkunjung ke wilayah ini. Keramahan penduduknya, keindahan alamnya, dan keunikan budayanya menjadikan Natuna sebagai destinasi yang menarik untuk dijelajahi.

Kerukunan antar umat beragama di Natuna terjalin sangat baik, ditandai dengan minimnya konflik. Hal ini didukung oleh peran aktif FKUB, sikap toleransi dan saling menghormati, semangat gotong royong, peran tokoh agama dan masyarakat, serta dukungan pemerintah daerah. Upaya menjaga kerukunan tetap perlu dilanjutkan dengan penguatan peran FKUB, pendidikan toleransi, peningkatan komunikasi antar umat beragama, dan penegakan hukum yang adil terhadap tindakan intoleransi.

Jumlah penduduk Kabupaten Natuna merupakan data yang dinamis dan terus berubah seiring waktu. Data terakhir yang tersedia secara luas dari BPS menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Natuna mencapai 83.668 jiwa.

Editor: M.Ihsan

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025