Qatar Sebut Israel Negara Teroris dan Mahkamah Internasional Tetapkan Netanyahu Penjahat Perang

Qatar Sebut Israel Negara Teroris
KERUSAKAN - Sebuah di Qatar hancur setelah di bom Israel. Kerajaan Qatar Sebut Israel Negara Teroris. Foto X,com

QATAR – Serangan militer Israel kembali menorehkan babak kelam dalam perang di Gaza. Pada Selasa (9/9/2025), lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam rentetan pemboman udara yang meluluhlantakkan kawasan padat pengungsi, masjid, dan permukiman sipil. Sementara itu, di saat bersamaan, Israel juga meluncurkan rudal ke ibu kota Qatar, Doha, menargetkan pertemuan para pemimpin Hamas.

Serangan kejam ini menuai kecaman luas. Qatar menyebut aksi militer Israel sebagai bentuk “terorisme negara”, sementara PBB mengutuk pengeboman di Doha sebagai“pelanggaran mencolok” terhadap kedaulatan sebuah negara berdaulat.

Di Doha, rudal Israel menghantam lokasi pertemuan para pemimpin Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata AS. Lima orang tewas, termasuk seorang pejabat keamanan Qatar. Meski para pemimpin Hamas selamat, serangan ini memicu badai diplomatik internasional.

Harris Nagoya

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menuding Israel melakukan “serangan kriminal sembrono”, sementara Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman menyebut aksi itu sebagai “teror negara”. Doha segera melayangkan protes resmi ke Dewan Keamanan PBB.

Perdana Menteri Qatar mengatakan, Doha akan terus berupaya mengakhiri perang Israel di Gaza, tetapi ia meragukan kelayakan perundingan terbaru.

“Berkaitan dengan perundingan yang sedang berlangsung, saya rasa tidak ada yang valid saat ini setelah kita menyaksikan serangan semacam itu,” ujarnya seperti dilansir Aljazeera, Rabu (10/9/2025).

Bahkan Presiden AS Donald Trump, sekutu dekat Israel, ikut menyesalkan serangan ke Qatar. Ia menegaskan pengeboman itu “tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika” dan menimpakan tanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan saya,” tulis Trump di Truth Social.

“Pengeboman sepihak di Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat Amerika Serikat, yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi Perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika,” jelasnya.

Dalam 23 bulan perang, lebih dari 64 ribu warga Palestina terbunuh, termasuk 20 ribu anak-anak. Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dan genosida. (*)

Sumber : Republika

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025