Komentar Gus Yahya Cholil Staquf Didesak Mundur oleh Dewan Syuriyah PBNU

Komentar Gus Yahya Cholil Staquf Didesak Mundur oleh Dewan Syuriyah PBNU
Ketua PBNU Gus Yahya Cholil Staquf menjawab pernyataan media ketika didesak Mundur oleh Dewan Syuriyah PBNU. Foto Istimewa

WARTAKEPRI.co.id – Akun resmi Yahya Cholil Staquf @YahyaCStaquf memposting foto dan penjelasan kalau dirinya tidak akan mundur dari jabatan Ketua PBNU, yang diposting sekitar 15.44 WIB, Minggu 23 Nov 2025. Berikut isi postingannya;

” Sama sekali tidak pernah terbesit dalam pikiran saya untuk mundur dari Ketua Umum PBNU. Saya mendapat mandat 5 tahun memimpin NU, karena itu akan saya jalani selama 5 tahun, insyā Allāh saya sanggup.

Terkait dengan edaran Risalah Harian Syuriah PBNU yang akan memundurkan Ketua Umum, maka saya tandaskan, menurut konstitusi AD/ART tidak berwenang untuk memberhentikan Ketua Umum “

Harris Nagoya

Kronologi dan Pihak yang Bertikai

Pihak yang mendesak Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Yahya Cholil Staquf untuk mundur terutama berasal dari Dewan Syuriyah PBNU dalam rapat harian mereka, serta dari kelompok eksternal seperti Aliansi Santri Gus Dur.

Dari Internal Organisasi
Desakan paling signifikan datang dari internal PBNU sendiri, khususnya dari jajaran Syuriyah.

Dewan Syuriyah PBNU, Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025 menghasilkan keputusan yang meminta Gus Yahya untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dengan batas waktu tiga hari.

Risalah rapat ini, yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, beredar luas dan memicu dinamika internal.

Ancaman Pemberhentian, Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi dalam batas waktu yang ditentukan, Rapat Harian Syuriyah memutuskan untuk memberhentikannya dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Selain dari internal, desakan juga muncul dari kelompok di luar struktur kepengurusan saat ini:

Aliansi Santri Gus Dur: Kelompok ini juga pernah menyuarakan desakan agar Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal PBNU Gus Ipul (Saifullah Yusuf) mundur dari kepengurusan PBNU.

Alasan Desakan Mundur
Beberapa alasan yang mengemuka terkait desakan mundur ini meliputi:
Dugaan Pelanggaran Nilai Organisasi: Terkait kontroversi mengundang narasumber yang dianggap pro-Zionisme Israel dalam sebuah acara.

Tata Kelola Keuangan, Adanya isu dugaan pelanggaran dalam pengelolaan keuangan organisasi.

Kebijakan Kontroversial Lainnya, Berbagai keputusan dan kebijakan lain yang dianggap tidak sesuai dengan aspirasi sebagian kalangan di tubuh NU.

Respons Gus Yahya
Menanggapi desakan tersebut, Gus Yahya menegaskan tidak memiliki niat untuk mundur dari jabatannya. Ia menyatakan akan tetap menjalankan mandat yang diterimanya dari Muktamar Ke-34 NU yang berlaku selama lima tahun.

Ia juga mengklarifikasi bahwa tidak ada surat resmi yang diterimanya terkait permintaan mundur tersebut, dan menganggap isu yang beredar hanya sebatas rumor.

Sebagai respons lebih lanjut terhadap dinamika ini, Gus Yahya dan jajaran Tanfidziyah PBNU lainnya telah mengadakan rapat koordinasi dengan Pengurus Wilayah NU (PWNU) se-Indonesia, yang hasilnya mayoritas mendukung agar Gus Yahya tetap menjabat. (*)

Sumber : Mode AI
Editor : Dedy Suwadha



Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025