Terkait Insiden KM Bukit Raya, Pelni Minta Maaf dan Siapkan Armada Pengganti

WARTAKEPRI.CO.ID, NATUNA – Direktur Armada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Muhammad Tukul Harsono meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat dan Pemda Natuna atas insiden Kapal Pelni KM Bukit Raya sehingga arus perjalanan sedikit terhambat.

Namun Ia berjanji kedepannya dalam arus mudik Pelni akan tetap memberikan pelayanan bagi para penumpang yang ingin mudik, khususnya pada lebaran warga Natuna.

“Saya mewakili manajemen PT Pelni mohon maaf, untuk menutupi alpanya Bukit Raya, kita sudah sepakat akan mengganti dgn KM Lawit sampai tanggal 1 bulan depan,” ucap Tukul di RM Gerai, Batu Kapal, Ranai, Jumat (25/5) malam.

Harris Nagoya

Lebih jauh tukul mengatakan bahwa Kapal Motor (KM) Bukit Raya yang kandas disekitar Perairan Sedanau, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akan kembali melayani penumpang dari dan ke Natuna, pada 4 Juni 2018 mendatang.

“Saya jamin tanggal 4 Juni ini sudah bisa beroperasi kembali. Mudah-mudahan bisa lebih cepat dari itu,” kata Tukul.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik dari dan ke Natuna, pihak Pelni telah menyiapkan beberapa armada pengganti KM Bukit Raya. Diantaranya KM Lawit, dan 3 buah kapal perintis jenis Sanus (Sabuk Nusantara) 30, Sanus 39 dan Sanus 62.

Saat ini, sambung Tukul, proses evakuasi KM Bukit Raya memasuki proses pengelasan lambung bawah kapal yang mengalami kebocoran akibat menabrak batu karang.

Tukul menambahkan, meski mengalami kebocoran di 2 kompertemen (sekat), namun mesin kapal dipastikan aman dan tidak mengalami kerusakan sedikitpun.

“Tingkat kerusakannya sekitar 18 persen lah. Tidak parah, karena hanya kulit kapalnya saja yang rusak, mesinnya tidak kenapa-napa,” sebutnya.

Dia juga menyebutkan, bahwa kapal buatan Jerman tahun 1994 itu dipastikan tidak akan tenggelam, karena tersangkut diatas batu karang yang hanya memiliki kedalaman sekitar 5 meter.

“Jadi kalau dibilang mau tenggelam, itu salah, karena kapal itu bertengger manis diatas batu karang,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan Tukul Harsono, Kandasnya Kapal berkapasitas 6.000 GT tersebut karena kelalaian awak kapal atau biasa disebut human error.

Dia membantah adanya kerusakan kapal, sehingga menabrak karang ninik di perairan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat. Selain itu, kondisi kapal saat ini tidak dalam posisi tenggelam seperti isu yang menyebar.

“Bukit Raya kandas bukan karena rusak, bocor dan juga tidak tenggelam. Kapal itu ada 13 kompartemen (sekat), jadi tidak mungkin tenggelam, kalau robeknya sampai 10 kompartemen bisa saja kapal itu tenggelam,” tuturnya.

Pada saat sebelum terjadi insiden, waktu itu menjelang Shalat Jumat, awak kapal kurang memperhatikan, sehingga melenceng ke sebelah kiri dan tersangkut dikarang.

“Kapal tersebut mengalami kerusakan, waktu itu mau Jum’atan, yang menjaga kurang memperhatikan, sehingga melenceng ke kiri,” paparnya.

Pihak managemen akan memberikan sanksi kepada awak kapal atas terjadinya insiden ini, tentunya melalui Mahkamah Pelayaran Nasional.

Disekitar karang ninik tempat KM Bukit Raya kandas, tidak terdapat navigasi (rambu-rambu laut). Maka dari itu, diharapkan kedepan ada rambu-rambu sehingga jalur laut dapat dilewati.

Sementara itu, Wakil Bupati Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti yany juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa Pemda Natuna menginginkan adanya tambahan kapal baru selain Bukit Raya untuk melayani transportasi masyarakat dari dan ke Natuna.

“Karena jadwal KM Lawit hanya sampai tanggal 1 Juni. Sementara masyarakat juga menginginkan adanya kapal untuk arus balik nanti,” kata Ngesti.

Wabup juga minta agar di Natuna dibangun kantor pelayanan Pelni. Sehingga masyarakat dapat mengupdate informasi tentang jadwal kapal dan informasi lainnya mengenai transportasi laut.

Guna mempermudah mendapatkan informasi jadwal datang dan keberangkatan kapal, Ngesti meminta untuk dibangun pos bagi Pelni sendiri pada setiap Pelabuhan Pelni di Natuna khususnya.

“Kalau bisa juga dibangun pos agar masyarakat bisa mengetahui jelas kapan informasi datang dan keberangkatan kapal,” pungkasnya.

Hadir juga dalam acara buka puasa bersama yang digelar Direktur Armada Pelni itu Kadis Perhubungan Natuna Iskandar DJ, Prataktisi Maritim Rodhial Huda, Asisten 1 Izwar Aspawi, Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setyawan.  (Rikyrinovsky)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025