WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Praktik peredaran vaksin palsu untuk bayi meresahkan sebagian besar warga Natuna. Merespon persoalan vaksin palsu berapa pekan waktu lalu, sejumlah Anggota DPRD Natuna sempat melacak ke puskesmas di Natuna terkait kecemasan warga.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Hikmat Aliansyah mengatakan vaksin yang beredar di Natuna merupakan vaksin asli dari Kementeriam Kesehatan.
” Dinas Kesehatan Natuna tidak pernah beli vaksin lewat distributor , kita dapat gratis dari kemenkes,” ungkap Hikmat Menjawab Wartakepri.co.id (13/7/2016).
Natuna Insya Allah aman dari vaksin palsu karena Dinas Kesehatan Nathna dapat vaksin dari kemenkes melalui dinkesprov, vaksin palsu itu adanya di fasyankes swasta yang membeli dari distributor yang tidak jelas, sementara natuna tidak pernah beli karena didapat dari kemenkes.
Masih kata Hikmat, untuk klinik/ praktek dokter/bidan swasta di natuna juga Dinas Kesehatan drop vaksinnya, jadi Insyaallah aman semua.
Vaksin gunanya untuk mencegah seseorang dari terkena/ menderita penyakit tertentu tergantung jenis vaksin yang diberikan.
Indonesia yang termasuk program imunisasi nasional adalah untuk mencegah penyakit tbc, polio, campak, hepatitis, difteri, pertusis, tetanus.
Lanjut hikmad, kalau di Indonesia, vaksin hanya diproduksi oleh PT Biofarma Bandung, tidak hanya Indonesia tapi ada beberapa negara lain yang juga memakai vaksin buatan Biofarma.
” Kalau produknya tidak bagus tidak mungkin dipakai oleh negara lain,” timpal Hikmat.
Kemenkes hanya memakai vaksin buatan biofarma, dan Hikmat meyakinkan publik Natuna bahwa natuna bebas dari vaksin palsu.
Hal senada juga dikatakan Bidan Samawati, membuka prakter di jalan Datok Kaya Wan Mohamad Benteng Ranai Kabupaten Natuna.
” Alhamdulilah diklinik tempat praktek saya dijamin asli vaksin nya, jangan di besar besarkan lagi udah selesai masalah nya, Natuna aman kok,” terang sama wati menjawab diskusi di Group Natter.
Lanjut Sawawati, kalau pun palsu Dinas kesehatan yang bertanggung jawab.
Sementara pemerhati Sosial Herimuddin, juga menguatkan Natuna jangan terlalu cemas terkait vaksin palsu dewasa ini menghebohkan publik.
“Mudah mudahan an vaksin dari kemenkes di produksi oleh produsen yang terpercaya, bukan oleh produsen pembuat vaksin palsu,” tutup Herimuddin.
Masyarakat berharap para pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya sesuai kejahatannya.
” Penjara lama, soalnya dia pembuat vaksin palsu bisa saja membunuh satu generasi.
Kalau pun enggak seumur hidup yang penting lama, kalau sempat keluar jadi tahanan kota, pokoknya hidupnya dibikin susah,” ujar Sintia warga Natuna.(ricky)




























