Ini Penjelasan Kepala Imigrasi Batam, Terkait Penggusiran Imigran oleh Oknum LSM‎

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Adanya ancaman pengusiran Imigran oleh oknum LSM dari Taman Aspirasi Batam Center, mendapat tanggapan serius dari Kepala Imigrasi Kota Batam, Teguh Prayitno SH.

Dalam keterangannya pada wartakepri mengatakan; berkaitan dengan masalah adanya tindakan paksa untuk mengusir para pengungsi dari Taman Aspirasi Batam Center oleh oknum LSM dan memindahkan ke kantor Imigrasi, telah kita lakukan pencegahan dengan menemui pimpinan LSM tersebut yang ditengahi pihak Polres.

Dalam pertemuan tersebut sudah saya jelaskan langkah Imigrasi untuk segera memindahkan mereka ke rumah detensi Imigrasi di Tanjungpinang. Mereka dapat menerima penjelasan saya dan mengurungkan niatnya memaksa para pengungsi untuk pindah ke kantor imigrasi.

” Kantor Imigrasi Batam telah mengambil langkah yang diperlukan untuk segera memindahkan para pengungsi dalam waktu tidak terlalu lama lagi,” kata Teguh Prayitno SH.

Lanjut Teguh, Imigrasi tidak ada hubungan dengan LSM tersebut dan baru saya kenal pada saat RDP di DPRD Batam. Kemudian, memindahkan para pengungsi tersebut harus seizin kantor pusat.
Alhamdulilah, surat tersebut baru saya terima dan tinggal mengatur tehnis pelaksanaanya. Namun untuk kapan dilaksanakan pemindahannya, belum bisa kami informasikan. Ungkap Kepala Imigrasi Kelas 1 Batam, jelas Teguh Prayitno SH.
Sebelumnya,‎ WartaKepri menerbitkan berita tentang ada upaya pengusiran imigran di taman aspirasi Batam Centre, Minggu (13/11/2016).
Menurut keterangan salah satu relawan wanita dari universitas  di kota Batam, dan tidak mau disebutkan namanya tersebut membenarkan aksi yang terjadi.
” Mereka sangat ketakutan, jika tidak pindah akan dibakar tenda-tenda para imigran tersebut. Kami sebagai relawan yang menjaga para imigran telah melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib,” ujar relawan mahasiswi kepada WartaKepri, Minggu, 13/11/2016.‎
Menurut data yang di peroleh dari para relawan dimana imigran tersebut berasal dari tujuh negara diantaranya Sudan, Somalia, Pakistan, Afganistan, Htubia, Yaman dan Irak yang mana terdiri dari 110 orang imigran yang saat ini masih bertahan di lokasi, dimana di negara mereka masih terjadi konflik (perang) yang tidak juga berkesudahan.(nikson simanjutak dan andi pratama).
Foto dokumentasi sertijab imigrasi batam
Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025