Reses Dewan Bintan ke Mantang, Warga Keluhkan Pelantar Rusak

WARTAKEPRI.co.id, BINTAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bintan, melaksanakan Reses 1 Tahun 2017 di Kecamatan Mantang dan Kecamatan Bintan Pesisir, Selasa (24/1/2017).

Reses tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Bintan yang diikuti oleh Sekcam Bintan Pesisir, Sekdes Kelong, Ketua BPD Desa Kelong, serta sejumlah Ibu-ibu masyarakat Kelong, Tenggel, dan Desa Air Klubi. Sementara dari Bapak-bapak masyarakat Kelong dan sekitarnya hanya dihadiri sebanyak 2 hingga 5 orang saja.

Tujuan Reses adalah sebagai kroscek serta penyampaian proyek Aspirasi Dewan yang sudah terealisasi maupun yang akan diajukan. Sekaligus mencari, dan terjun langsung ke tengah masyarakat untuk melihat kebutuhan masyarakat kalangan bawah dibidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sesuai Dapil.

Harris Nagoya

Ketua DPRD Kabupaten Bintan, Lamen Sarihi mengatakan bahwa semua aspirasi yang untuk Desa Kelong Air Klubi, Tenggel dan sekitarnya di Kecamatan Bintan Pesisir telah ditampung dan direalisasikan. Contohnya pelantar betton, taman desa dan lain sebagainya. Tapi ketika usulan tersebut tidak terealisasi, maka pihaknya akan menampung usulan itu dan dimasukkan dalam aspirasinya.

“Aspirasi itu berasal dari usulan masyarakat dan juga dari hasil Musrenbangdes Dapil saya dulu, yakni Dapil 3,” ungkapnya.

Seorang warga bernama Tarsiem, mengusulkan jalan plantar yang pernah di usulkan pada tahun 2015 – 2016 yang sampai sekarang ini tidak terealisasikan. Dimana usulan itu terletak dilingkungan RT 004. Tarsiem menyalahkan Sekcam Bintan Pesisir yang baru dilantik, karena tidak tanggap dengan apa yang menjadi keluhan masyarakat.

“Pak Sekcam itu tahu kalau plantar kami sudah rusak, tapi tidak mau membantu mencarikan solusinya. Malah dia ketawa menanggapi perihal itu, gusar Tarsiem mengeluh.

Berdasarkan kesimpulan dari segenap keluhan masyarakat pada 2 Kecamatan di Kabupaten Bintan, sebagian besar mengusulkan jalan plantar atau jalan gang saat Lamen Sarihi melakukan Resesnya. Menanggapi itu, Lamen meminta kepada masyarakat untuk dapat memberikan gambaran kasar tentang keluhan tersebut. Termasuk RAB yang akan diusulkan dan diajukan.

“Ibu-ibu buatkan gambaran kasarnya, terus ajukan kepada saya,” kata Lamen.

Sementara itu, Ketua RT 001 Desa Kelong, Sudirman mengatakan rasa kecewanya dengan kegiatan tersebut. Namun tidak bisa berbuat banyak, karena menyangkut kepada program pemerintah. Dia hanya bisa mempertanyakan usulan yang sudah menahun tidak pernah terealisasikan, seperti usulan batu miring yang sejatinya sangat dibutuhkan masyarakat.

“Karena program pemerintah, jadi hanya mengikuti saja. Saya cuma menanyakan usulan yang dari dulu tidak terealisasikan hingga sekarang,” ucapnya.

Sudirman berharap kepada Lamen, agar bisa memperjuangkan usulan-usulan tersebut. Termasuk tentang pelabuhan bongkar muat yang selama ini menggunakan pelabuhan sekolah menengah. Karena selama pelabuhan itu digunakan, sampai sekarang menjadi rusak dan belum ada dilakukan perawatan.

“Kasihan anak sekolah naik disitu, karena takut pelabuhannya roboh. Kita khawatir terjadi sesuatu hal yang tidak diingunkan menimpa anak-anak sekolah,” tuturnya.

Setelah mendengarkan beragam keluhan masyarakat itu, Lamen berjanji akan menyampaikannya kepada Bupati Bintan, Apri Sujadi. Karena selaku Bupati, beliau sekaligus sebagai pengguna anggaran dan memiliki kebijakan penuh terkait hal tersebut. (rama)



Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025