WARTAKEPRI.co.id, TANJUNGPINANG – Beberapa titik banjir di Tanjungpinang sampai sekarang belum dapat di atasi, malahan beberapa titik banjir yang baru bermunculan. Banjir belum dapat di atasi sampai sekarang ini dikarenakan pembangan pembangunan yang di lakukan di Tanjungpinang tidak sesuai dengan ketentuannya.
Dessy, Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tanjungpinang menjelaskan bila pada saat kota Tanjungpinang hujan sebentar saja pasti ada beberapa titik yang akan terjadi genangan. Yang menjadi korban tentu masyarakat yang terkena genangan airnya.
” Selain itu juga menghambat lalu lintas yang digenangin air,” ujarnya.
Diterangkannya, pada tahun 2017 ini akan dianggarkan untuk normalisasi sekitar Rp 600 juta, sedangkan untuk angka pastinya anggaran tersebut belum diketahuinya.
” Ini disebabkan untuk Dokemen Pelaksanaan Anggaran (DPA) belum ada penyusunannya,” bebernya.
Meski demikian, penanganan banjir bukan hanya di bidang yang ditangani saja, ada beberapa bidang yang menangani banjir ini, seperti Bina Marga dan pemeliharaan di PU ini.
Adapun penanganan yang akan di lakukan di 2017 ini ada di beberapa titik. Intinya sesuai dengan kondisi di lapangan dan pengaduan dari masyarakat yang datang.
Adapun terkait penanganan banjir yang di Perumahan Harapan Indah (PHI) tidak bisa hanya normalisasi saja. Ini masih memerlukan kajian teknis, begitu juga dengan Pemuda dan Kampung Kolam.
Ia mengatakan, ada 13 titik banjir di Tanjungpinang yaitu Jalan Bintan, Soekarno Hatta, Tugu Pahlawan, Rawasari, batu.5 Bawah, batu.8, batu.9, Kilometer.10, Batu.12 serta batu.13, Pemuda, Sungai Jang, Kampung Kolam Tanjungpinang.
” Memang ada beberapa yang telah dilakukan normalisasi melalui anggaran 2015 dan 2016. Hanya saja tidak cukup dan perlu kajian didalam menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.
Ditahun 2016 lalu, katanya, melalui bidangnya ada anggaran normalisasi drainase sekitar Rp 400 juta. Ini digunakan untuk menangani 7 titik banjir di Tanjungpinang.
Anggaran ini, dinilai tidak menyelesaikan seluruh persoalan banjir. Hanya saja debit airnya tidak setinggi sebelum penanganan.(makmur)



























