WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Pada umumnya, perayaan hari Buruh atau dikenal juga dengan sebutan May Day yang jatuh pada tanggal 1 Mei, secara esensi mempunyai makna yang begitu dalam untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
May Day juga merupakan tonggak kemenangan kaum buruh dalam perjuangan menuntut kebebasan penindasan, dan penghisapan Imperialisme (Kapitalisme Monopoli) yang berlipat-lipat dari para pengusaha pemilik modal.
Maka berdasarkan itu, peringatan May Day mendatang harus mendapat dukungan dari pemerintah. Pelaksanaannya juga diharapkan menyentuh kepada kegiatan solidaritas, dan dengan cara yang profesional, kata Ketua SPSI Kepri, Syaiful Badri Sofyan di Batam Centre, Kamis (27/4/2017) pagi.
“May Day adalah hari kebangkitan buruh. Moment ini mengingatkan buruh tentang perjuangannya, sehingga dapat mengerti segala hak dan kewajibannya sebagai seorang buruh,” ujarnya.
Menurutnya, solidaritas merupakan modal dasar para buruh meraih hak dalam melaksanakan kewajibannya kedepan. Oleh karenanya, perayaan hari buruh mendatang akan dilaksanakan dengan tujuan membangun solidaritas.
“Nantinya akan melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk membangun solidaritas, seperti gerak jalan panggung hiburan,” ungkapnya.
Dia menegaskan agar dalam perayaan nanti, para buruh bisa menggelar kegiatan yang lebih bernilai positif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena May Day sudah menjadi hari libur nasional, dan tidak tepat untuk menggerakkan aksi-aksi yang negatif lagi.
Kendati begitu, sambung dia, bukan tidak mungkin untuk menghalangi penyampaian aspirasi. Kegiatan solidaritas tersebut, perlu digelar karena itu merupakan modal dasarnya serikat pekerja.
“Selamat hari buruh kepada para buruh diseluruh Kepri. Mari bangun persatuan dan kesatuan menuju buruh Indonesia yang sejahtera dan bermartabat,” ucap Syaiful yang juga Ketua Gerakan Masa Buruh (Gemuruh) Nasdem Kepri ini.
Terpisah, Kadisnaker Kota Batam, Rudi Syakiakirti turut menyampaikan harapannya kepada para buruh di Kota Batam. Buruh diminta bisa merenungkan tentang bagaimana kondisi Kota Batam sekarang ini yang sangat lesu investasi. Dimana pada tahun 2017 tepatnya di bulan April ini, sudah 23 perusahaan yang hengkang dari Batam.
Meskipun tidak begitu signifikan, masih adanya penerimaan tenaga kerja di Batam, tentunya dapat sedikit membantu mengurangi jumlah pengangguran. Semoga kedepan keadaan demikian bisa kembali normal, dan pengangguran dapat teratasi. Terutama pada sektor shypyard, elektronik, dan lain sebagainya, kata Rudi.
“Saya berharap kondisi ini bisa kembali pulih, sehingga masyarakat dapat hidup lebih baik. Selamat merayakan hari buruh, semoga dapat lebih dinikmati sebagai hari kebangkitan para buruh,” ujarnya ketika ditemui di kantornya. (ichsan)