Wartakepri.co.id, Asahan (Sumut) – Warga desa Tomuan Holbung Kecamatan Mandoge, Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara (Sumut) masih gelap gulita pada malam hari. Daerah perkembunan karet dan sawit ini sangat membutuhkan penerangan.
Desa Tomuan Holbung ini diampit dengan Tanjung Tiram dan kota Kisaran. Melihat penghasilan dari daerah ini, tidak selayaknya listrik terlambat. Hanya saja, kepedulian dari Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) terhadap desa ini jauh dari harapan masyarakat Tomuan Holbung.
Seruan datang dari Daniel Simanjuntak, warga Tomuan Holbung dan mengirimkan surat kepada Direktur/Komisaris PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Sehubungan dengan adanya program Listrik Masuk Desa (Lisdes) pemerintah pusat, di Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Mandoge, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara.
Yang mana untuk pemasangan tiang dan kabel listrik tersebut harus melalui areal HGU PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk kebun unit Aek Salabat. Sementara tiang listrik sudah di distribusikan, namun terkendala pemasangannya karena pihak PLN belum mendapat ijin pengunaan areal HGU yang dimaksud. Kata Daniel.
Lanjut Daniel, perlu di ketahui bahwa dalam program Lisdes ini, ada 7 dusun yang merupakan masyarakat desa adalah karyawan dari PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk yang akan tersambung listrik PLN, dan hanya 2 dusun saja masyarakat Kampung.
Untuk pengerjaan ini pihak PLN sendiri mempunyai prosedur dalam penggunaan waktu penyelesaian. Oleh karena itu kami masyarakat desa Tomuan Holbung yang sangat membutuhkan listrik PLN, berharap kepada pimpinan perusahaan agar kiranya dapat memberikan surat ijin kepada pihak PLN untuk pengunaan HGU agar program Lisdes tidak tergendala.
Dengan masuknya listrik ke Tujuh desa ini,maka kita dapat mempersiapkan generasi penerus bangsa ini untuk kondisi belajar yang nyaman di malam hari. Disamping itu, dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat desa Tomuan Holbung kedepanya. Terang Daniel Simanjuntak.
Editor : Nikson Simanjuntak