WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Kapal tongkang bermuatan material konstruksi diduga tenggelam setelah dihantam ombak keras saat ditarik kapal tog boat yang berlayar dari Tanjungpinang menuju Natuna.
Berdasarkan informasi terima wartakepri.co.id, dugaan peristiwa nahas itu terjadi saat kapal tiba-tiba mengalami oleng aliat tidak stabil.
Kapal terbalik akibat dihantam ombak besar serta angin kencang cuaca ekstrim di perairan Natuna, Provinsi Kepri pada Jumat (12/7/ 2017).
Kapal Tongkang itu mengangkut bahan material berupa besi pailing, semen dan batu koral dan dua unit alat berat Loder dan eskavator yang tarik mengunakan Kapal Tugboat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartakepri.co.id, kapal berlum diketahui siapa pemilik jika tiba di Natuna. Diinfokan juga, keberadaan kapal yang menarik Tongkang tidak diketahui keberadaanya.
Kabarnya Kapal tongkang membawa sejumlah material itu untuk melaksanakan sejumlah Proyek oleh Dinas PU Kepri
Informasi berkembang merupakan perusahan pemenag tender dari PT. BA.
Bahan material diangkut oleh tongkang itu untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi penggantian jembatan sungai tengah1, sungai tengah 2 dan sungai curing jembatan menunju Kecamatan Bunguran Batubi kab Natuna.
Namun sampai berita ini turunkan Wartawan belum dapat informasi valid mengenai musibah ini.
Info Cuaca
Menurut prakirawan Stasiun Meteorologi Ranai Natuna membenarkan Sepekan ini Kondisi cuaca sangat ekstrim serta gelombang tinggi.
Fenomena Cuca berupa angin kencang serta hujan yang terjadi di wilayah Kepulauan Riau yang terjadi mulai tanggal 12 Juli 2017 sangatlah ekstrim.
” Benar cuaca ekstim sebabkan pengaruh dari Tropical Strom (Pusat Tekanan Rendah) “TALAS” yang berada di Laut Cina Selatan Bagian Utara,” ungkap Demetrius Christian H. Prakirawan Stasiun Meteorologi Ranai Kab Natuna, kepada wartakepri.co.id Minggu (16/7/2017).
Masih kata Christian, Tropical Strom “TALAS” menarik massa udara yang mengakibatkan terjadinya pembentukan awan konvektif yang perlu diwaspadai seperti Cummulonimbus yang bisa mengakibatkan terjadinya hujan diserttai petir dan angin kencang pada wilayah Kepulauan Natuna.
BMKG mencatat angin Maximum yang terjadi pada periode 12 hingga 16 Juli 2017 sampai 27 Knot yang terjadi pada tanggal 15 Juli 2017.
” Fenomena Cuaca seperti ini tidak akan berlangsung cukup lama dikarenakan Tropical Strom “TALAS” akan bergerak ke utara menjahui garis khatulistiwa dan akan hilang dengan sendirinya,” terang Christian.
Demetrius Christian H,menghimbau kepada masyarakat yang dalam kesehariannya melakukan aktivitas di laut agar selalu waspada dan berhati-hati.
Diminta juga untuk melengkapi peralatan keselamatan dan selalu memantau perkembangan cuaca.
Untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa akibat kecelakaan di laut. (*)
Tulisan : Rikyrinovsky.



























