Wartakepri.co.id, Batam – Kabar meninggalnya Moses Brian Reanaldy Dolok Saribu anak pegawai Ditpam BP Batam, mendapat respon dari teman temannya semasa di SMA Yos Sudarso Batam. Mereka tidak menyangka akan kepergian Moses selamanya dan berakhir di orientasi pengenalan kampus ( Ospek ) Politeknik Batam.
Menurut mereka, Moses dikenal orangnya sangat tangguh dan tidak banyak neko neko. Selama tiga tahun duduk sekelas dengannya, tidak ada yang aneh atau sakit kronis dirasakanya. Pembawaannya yang sederhana dan supel membuat setiap orang yang kenal dengannya pasti cepat bergaul.
Setelah tamat dari SMA Yos Sudarso pada Juni 2017 lalu, ada beberapa teman yang menyebrang ke pulau Jawa dan Sumatera untuk menuntut Ilmu. Namun saat itu, Moses memilih kuliah di Politeknik Batam karena ada jurusan tehnik baru dibuka yaitu Teknik Perawatan Pesawat Udara. Disamping itu, orang tuanya pengen dekat dengan Moses sehingga pilihannya kuliah di Batam. Ujar Rein, Nita dan Cavin sahabatnya semasa SMA Yos Sudarso, Jumat (28/7/2017).
Kami sangat menyayangkan kebijakan dari Rektor Kampus Politeknik Batam, yang melakukan sistem Ospek Diskar untuk bela negara pada jurusan Tehnik tersebut. Kami ini juga orang kampus, ada yang kuliah di jurusan tehnik perkapalan, tambang dan psikolog di kampus ternama di Indonesia. Tidak ada yang kami dapatkan Ospek sampai dilatih ala militer.
“Kami ini menuntut ilmu bukan untuk kekuatan fisik, ngapain ospek nya ala militer. Memang kami ini mau perang, kalau perang sudah ada tempatnya masuk TNI atau Polisi,” ujar teman almarhum Moses.
Direktur Politeknik Negeri Batam, Dr Priyono Eko Sanyoto saat konfrensi pers di Gedung Politeknik (POLTEK) Batam, Kamis (27/07/17) lalu seperti yang dilansir beberapa media mengatakan, salah satu Taruna baru jurusan Teknik Perawatan Pesawat Udara bernama Moses Brian Reanaldy Dolok Saribu telah meninggal dunia di hari Rabu, 26 juli 2017 pukul 19.28wib di RSUD Embung Fatimah.
Menurutnya, Moses Brian Reanaldy Dolok Saribu (Alm) mengikuti pendidikan dasar (DIKSAR) bela negara, Kedisiplinan, dan kepemimpinan taruna baru. Dimana kegiatan itu hanya untuk Taruna baru Tingkat I dengan program studi Teknik Perawatan Pesawat Udara. Dan ini bukan kegiatan OSPEK. Katanya
Kebijakan kampus ini harus dirubah, kalau tidak Direktur dan menejemen Politeknik Batam diganti, untuk menghindari agar jangan terulang kembali kejadian yang serupa. Selamat Jalan Sahabatku…moga engkau tenang di tangan Tuhan. Ungkap Cavin
( Nikson Juntak )
