WARTAKEPRI.co.id BATAM – Dampak penyebaran Covid-19 sangat berdampak disemua sektor di Batam. Walau sektor perhotelan telah menurunkan harga kamar mulai dari 30 persen hingga 60 persen, belum mampu mendatangkan penghuni ke Batam.
Ketua ASITA Batam Andika Lim mengatakan, sejak muncul nya kasus virus carona bulan Januari sampai dengan sekarang ,industry pariwisata mengalami penurunan kunjungan wisman sehingga berpengaruh terhadap hunian hotel, transportasi, kuliner dan pergdagangan.
” Untuk itu kami meminta kepada pemerintah untuk memindahkan kegiatan pariwisata dari pusat ke kepri dan batam khususnya, sehingga industry pariwisata dapat berjalan, karena 90 persen wisaman berasal dari Singapura,” kata Andika Lim dalam diskusi bersama Muspida dan Asosiasi kota batam bertempat di Balai Rungsari lantai 3 BP Batam, Senin (2/03/2020).
Disamping itu pelaku wisata sudah seharusnya mendapat subsidi dari pemerintah untuk dapat bertahan beberapa bulan ke depan minimal 3 bulan dan BANK Indonesia diharapkan melahirkan program khusus untuk indusry pariwisata
Dijelaskan Andika bahwa untuk mengetahui arus lalu lintas pariwisata tidak sepenuhnya bisa di input oleh biro statistik sehingga kelesuan pariwisata tidak diketahui dengan pasti.
Sementara itu dari PHRI Kota Batam Rahman menjelaskan, Batam terdapat 69 hotel berbintang dan 32 hotel melati telah menurunkan tarifnya hingga 30 persen sampai 60 persen saat ini.
Untuk itu sudah seharusnya program dari pemerintah pusat digalakkan di Kota Batam dan ditambahkan oleh Ricky untuk jalur penerbangan ke Batam dapat direct flight termasuk cruice dapat bersandar di pelabuhan Batam harapnya.
Di sektor pariwisata, Tiongkok merupakan negara asal wisman ke-3 kunjungan wisman di Kepri setelah Singapura dan Malaysia dengan pangsa mencapai 10% dari total kunjunga wisman ke Kepri pada tahun 2019. Di awal tahun 2020 di perkirakan potensi kunjungan wisman di Kepri tahun 2020 terjadi penurunan hingga 10-15 %.
Sementara itu menurut data statistik perwakilan Bank Indonesia Kepri, Penyebaran Virus Carona dapat dipengaruhi oleh arus barang, arus orang dan arus uang, disini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri tercatat 4,5 – 4,9 % pada triwulan pertama akan mengalami perubahan dengan proyeksi pertumbuhan turun akibat penyebaran Void-19 sebesar 4,3-4,7% atau sekitar 0,2%.
Dalam dialog tersebut Kepala BP Batam Rudi, mendengarkan kondisi perekonomian Batam dari Muspida dan perwakilan pengusaha Batam dan akan memberikan kemudahan terhadap investor untuk berinvestasi di Kota Batam, supaya perekonomian Batam bisa tumbuh dan berkembang.
“ Surati saya secepatnya bila terdapat keluhan pelayanan dan akan saya lanjutkan ke pusat jika diluar kewenangan saya,” ucap Rudi.
Begitu pula bagi pengusaha yang sudah menjalankan bisnisnya, disektor pariwisata kami akan memberikan penghapusan pajak hingga 0 %, serta mempercapat pembangunan infrastruktur seperti pelebaran jalan.
“Sementara itu untuk pembangunan pelabuhan kontiner di Batuampar akan di kelola oleh Pelindo II semoga cepat selesai, pangkasnya.(*)
Tulisan : Amrullah


























