WARTAKEPRI.co.id – Waspada Angin Bersama Gelombang setinggi hingga 9 meter berpotensi hampiri Laut Natuna Utara di awal tahun baru 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini sudah pun menyampaikan peringatan dini terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Himbauan waspada kondisi cuaca ekstrim itu bahkan langsung disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Natuna, melalui Kepala Seksi (Kasi) Penanggulangan Bencana, Elkadar Lismana, Sabtu (2/1/2021).
“Dari hasil pantauan kami, saat ini selain angin kencang, tinggi gelombang bisa mencapai 6-9 meter dan ombak di sekitar Kepulauan Natuna sangat besar, selalu waspada,” ucap Elkadar.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat Natuna menghindari lokasi pesisir pantai untuk sementara waktu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat yang akan beraktivitas di pesisir ataupun perairan untuk waspada potensi gelombang tinggi ekstrem yang bisa mencapai 6 Hingga 9 meter di Laut Natuna Utara.
“Wilayah yang berpotensi gelombang tinggi ekstrem yaitu enam sampai sembilan meter adalah Laut Natuna Utara,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Dalam peringatan dini yang berlaku 31 Desember 2020 sampai 1 Januari 2021 itu, BMKG juga menyebutkan bahwa gelombang dengan tinggi empat sampai enam meter berpotensi muncul di wilayah perairan Kepulauan Anambas.
Selain itu, gelombang dengan tinggi 2,5 sampai empat meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Kepulauan Bintan, Selat Sunda bagian selatan, Laut Natuna, Selat Bali bagian selatan, dan Selat Lombok bagian selatan.
Selain itu, pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat ke utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.
Menurut prakiraan BMKG, gelombang sedang dengan tinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan Semarang- Demak, Laut Jawa bagian barat, Laut Jawa bagian tengah, Laut Jawa bagian timur, dan Perairan Kotabaru.
Selat Makasaar bagian selatan, Selat Makassar bagian tengah, Selat Karimata bagian utara, Selat Karimata bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Maluku, Perairan utara Papua Barat, dan Perairan Pulau Biak-Jayapura juga berpeluang menghadapi gelombang sedang.
Gelombang di Selat Malaka bagian tengah, Perairan Riau, Perairan Kepulauan Batam, Selat Sunda bagian utara, Perairan Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta, Perairan Gresik-Surabaya, Perairan Kalimantan Timur, Perairan Kepulauan Selayar, dan Selat Makassar bagian utara diprakirakan rendah, hanya setengah sampai 1,25 meter tingginya.
Wilayah Laut Sulawesi bagian barat, Selat Gelasa, Laut Bali, Selat Bali bagian utara, Selat Lombok bagian utara, Selat Sape bagian utara, Laut Flores, Perairan selatan Ambon, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Seram, dan perairan barat Kepulauan Halmahera juga diprakirakan menghadapi gelombang rendah.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan warga yang tinggal atau beraktivitas di pesisir, mewaspadai kemungkinan terjadi gelombang tinggi. (Rik/Bmkg)
Akibat Monson Asia, BMKG Karimun: Jika Tidak Mendesak Baiknya Tidak Naik Kapal Dulu