Kerupuk Ikan Tenggiri Asal Moro Tembus Pangsa Pasar Internasional

Kepala KPPBC TMP B Tanjubalai Karimun Kepulauan Riau, Agung Marhaendra Putra, bersama Sekdakab Karimun HM. Firmansyah, secara simbolis menggunting pita, menandai dimulainya ekspor perdana kerupuk ikan tenggiri ke Singapura. (Foto : Istimewa)

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Panganan khas asal daerah Moro, Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau yakni kerupuk Ikan tenggiri ternyata tidak hanya digemari oleh penduduk lokal maupun para wisatawan.

Kini pangsa pasar luar negeri pun seperti Singapura mulai menaruh minat, terhadap kerupuk ikan Tenggiri khas pulau Moro tersebut.

Mengawali tahun 2021, kantor Bantu
Pelayanan Bea dan Cukai Moro melaksanakan ekspor perdana Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerupuk ikan tenggiri, “Udang Kara” dengan tujuan Singapura, Senin (17/5/2021).

Harris Nagoya

Ekspor perdana tersebut dilakukan
secara simbolis dengan menyerahkan Nota Pelayanan Ekspor(NPE) oleh Kepala KPPBC TMP B Tanjungbalai Karimun, Agung Marhaendra Putra, kepada pimpinan perusahaan kerupuk “
Udang Kara”. Kemudian dilanjutkan
dengan pemotongan pita.

Pada kegiatan ekspor perdana tersebut, turut serta dihadiri oleh Sekretaris Daerah Karimun, Kepala KPPBC TMP B
Tanjung Balai Karimun, Kepala
Dinas Perdagangan Koperasi, UKM,
ESDM Karimun, Camat Moro,
perwakilan kantor wilayah DJBC
Khusus Kepulauan Riau, Kepolisian Sektor Moro, perwakilan Syahbandar Moro, perwakilan Karantina Ikan Wilayah
Kerja KIPM Karimun, dan Perwakilan
Pengawasan Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan.

“Peluncuran ekspor perdana ini
merupakan upaya untuk mendukung
program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN),” terang Kepala Kantor Bea Cukai Karimun, Agung Marhaendra
Putra.

Dimana kata Agung poduksi kerupuk “Udang Kara”, dan prosesi muat produk jadi yang siap untuk diekspor ke dalam kapal.

Sehingga kata Agung Bea Cukai Karimun akan bersinergi dengan Bea Cukai Kanwil Kepulauan Riau, secara aktif
menggali potensi ekspor di wilayah
Kabupaten Karimun dan memberikan
fasilitas berupa kemudahan serta
asistensi ekspor kepada UMKM
yang memiliki potensi ekspor (klinik
ekspor).

“Sekaligus memberikan
sosialisasi mengenai ekspor
kepada calon eksportir baru
sebagai bentuk dukungan,” paparnya.

Tidak hanya itu, menurut Agung ekspor kerupuk ikan tenggiri tersebut juga mampu
membuka peluang agar produk para pelaku UMKM dapat menembus pasar dunia.

“Produk yang diekspor berupa olahan kerupuk atom sebanyak 1800 kilogram,dengan nilai ekspor sebesar Rp 61 juta 200 ribu,” ungkap Agung.

Sehingga dirinya berharap agar melalui
ekspor ini, produk UMKM dalam negeri mampu mengenalkan produk olahan asal Kabupaten Karimun.

“Bea Cukai Kepulauan Riau akan
selalu terbuka untuk memberikan
fasilitas serta asistensi dan pelatihan
kepada UMKM yang memiliki potensi
dan kemauan untuk melaksanakan
ekspor, sehingga mampu bersaing dikancah internasional,” ujarnya.

Agung juga berharap, pada masa-masa yang akan datang, jumlah perusahaan UMKM yang dapat mengekspor hasil produksinya semakin terus meningkat.

“Sehingga produk dalam negeri dapat bersaing secara global serta memberi angin segar bagi dunia usaha, guna membantu perekonomian masyarakat, terlebih di tengah pandemi COVID-19 ini,” tandasnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Karimun, Muhammad
Firmansyah mengatakan, pada situasi
pandemi COVID-19 saat ini, beberapa sektor termasuk ekonomi mengalami perlambatan.

“Dengan adanya ekspor produk UMKM berupa kerupuk ikan tenggiri ini, diharapkan mampu memberikan akselerasi pemulihan ekonomi dalam menghadapi COVID-19,” ucap Firmansyah.

Untuk itu dirinya mengajak kepada seluruh pelaku usaha UMKM, khususnya di pulau Moro, agar peduli dan bersatu padu guna memajukan perekonomian di daerah.

“Marilah saling bersinergi, peduli, dan bahu membahu untuk memajukan
perekonomian, sekaligus memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” pungkasnya.

Aman

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025