Tujuh Hektar Lahan Warga Desa Bukit Padi Alami Banjir, Ini Penyebabnya

Wartakepri.co.id, Anambas – Sekitar 7 (tujuh) Hektar Lahan milik masyarakat di Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas akan mengalami kebanjiran dan di duga akan mengalami gagal Panen, hal tersebut di akibatkan oleh parit atau aliran sungai yang berukuran kurang lebih 2 meter tersebut tidak pernah dilakukan Normalisasi atau pengerukan.

Selama kurang lebih 20 tahun Saluran dari SDN 003 Desa Bukit Padi menuju ke Sungai besar dengan jarak kurang lebih 1000 meter belum pernah dilakukan Normalisasi atau pengerukan, dari tahun ke tahun, kejadian banjir yang menghanyutkan tanaman warga petani, bahkan pernah membanjiri Sekolah SDN 003 Desa Bukit Padi yang membuat aktivitas belajar mengajar tertunda, bahkan ada beberapa peralatan sekolah ikut terendam banjir beberapa tahun lalu.

Hal ini wajib di perhatikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Dinas terkait, agar sekolah dan tanaman para petani tidak kembali lagi terhanyut oleh banjir, yang mana kita ketahui bahwa tidak lama lagi sudah memasuki musim penghujan yaitu musim Angin Utara.

WhasApp

Suryadi Warga Petani Desa Bukit Padi sangat berharap kepada pemerintah daerah agar pekerjaan normalisasi saluran atau parit segera di realisasikan, soalnya sudah 20 tahun parit tersebut belum pernah di lakukan peremanjaan oleh instansi manapun.

“Kita selama ini bukan tidak mau mengeluhkan kejadian banjir yang melanda sawah dan tanaman, akan tetapi kami masyarakat kecil ini siapalah yang akan mendengarkan keluhan kami para petani, semoga dengan keluhan kali ini bisa di dengar oleh pemimpin pemimpin kami yang sedang menjabat, kenapa baru kali ini kita keluhkan, sebab, parit yang biasanya kami kerjakan sendiri sendiri itu sudah tertutup oleh semak belukar, dan tanahnya juga turun ke parit menutupi parit itu sendiri, sehingga kami kewalahan untuk kembali menggali parit tersebut”. ujarnya kepada Wartakepri.co.id

Kemudian Am warga yang juga terdampak banjir akibat parit tertutup oleh semak belukar dan tanah longsor, juga berkata hal yang sama dengan saudara Suryadi.

“Selain tanaman, ternak saya juga terkadang tenggelam, kalau kita sadar pas hujan lebat turun, ya selamatlah ternak kita, jika tidak sadar ya lewatlah ternak kita, pernah dulu saya berenang untuk menyelamatkan ternak (sapi red) saya yang terendam banjir, saya sudah tidak pikir lagi dengan keselamatan saya sendiri, yang penting ternak saya selamat, mengapa demikian, ternak inilah yang bisa menyelamatkan anak anak saya untuk kebutuhan sekolah, apa lagi saat ini anak saya ada yang sudah kuliah, saya sangat berharap agar parit yang tepat berada di belakang rumah dan lahan saya, segera di normalisasi, kan tidak lama lagi musim Utara, biasanya disini langganan banjir”. ucapnya kepada Wartawan Wartakepri.co.id saat di jumpai di lokasi.

Sementara itu Andi Guna H, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP) Kepulauan Anambas beberapa waktu yang lalu saat di hubungi oleh Media ini mengatakan bahwa pihaknya merespon baik apa yang menjadi harapan dan keluhan warga petani yang terdampak banjir akibat menyempitnya parit atau saluran Irigasi pembuangan yang ada di Desa Bukit Padi.

“Terima Kasih atas masukannya, semoga tahun ini kegiatan Normalisasi di daerah tersebut bisa terealisasi, ajukan saja melalui Desa dan di ajukan ke kami apa saja keluhan masyarakat terkait pembangunan yang memiliki dampak bagi khalayak ramai, mudah mudahan kami bisa mengakomodir apa yang menjadi harapan, namun perlu di ingat kami Dinas bukanlah alat pemuas, namun demikian, kami coba akan usahakan agar pekerjaan normalisasi segera terealisasi di daerah tersebut”. sebutnya melalui jaringan telepon beberapa waktu yang lalu.(Rama)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025