WARTAKEPRI.co.id, BINTAN – Setelah lebih dari tiga jam tertahan di Pelabuhan Roro ASDP Tanjung Uban, ratusan massa buruh dari Batam akhirnya berangkat menuju Kantor Gubernur Kepri, Senin (29/11/2021) siang.
Keberangkatan massa buruh dikawal ketat petugas kepolisian. Mereka berangkat ke Dompak Tanjungpinang dengan menumpangi beberapa unit kendaraan roda empat seperti bus dan lori.
Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Dwi Hatmoko yang dikonfirmasi terkait terhalangnya keberangkatan massa buruh ke Kantor Gubernur Kepri, mengaku kurang memahami permasalahannya.
Namun begitu, Dwi mengatakan pihak kepolisian akan mengawal massa buruh hingga sampai ke tujuan. “Pihak kami akan selalu siap mengawal massa buruh ke kantor gubernur,” kata Dwi.
Ia menyesalkan terjadinya kendala yang mengakibatkan massa buruh terhalang di pelabuhan. “Karena bisa menghambat dan melumpuhkan aktivitas di Pelabuhan Roro ASDP Tanjung Uban,” sambungnya.
Pihak kepolisian, kata dia, akan berusaha agar rekan-rekan dari serikat buruh sampai ke tujuan. Terutama terkait keamanan dan kenyamanan sehingga situasi berjalan kondusif.
“Dapat dilihat pihak Polres berupaya mencari transportasi, begitu juga instansi KPLP turut memberi bantuan satu unit bus, dan satu lori untuk mengangkut rekan-rekan ke Kantor Gubernur Kepri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bintan, AKP Kartijo menyebut terhalangnya keberangkatan massa buruh ke Kantor Gubernur Kepri dikarenakan adanya miskomunikasi.
Meski tak merinci miskomunikasi yang terjadi, Kartijo dengan tegas mengatakan tidak menginginkan terjadinya kericuhan di wilayah hukum Polsek Bintan Utara karena wilayah tersebut berada di bawah naungan Polres Bintan.
“Kami memang harus mengawal dan akan selalu menjaga keadaan agar selalu aman hingga kondusif,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, massa buruh dari Batam yang akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kepri di Dompak, Tanjungpinang, tertahan di Pelabuhan Roro ASDP Tanjung Uban, Senin (29/11/2021).
Massa buruh tidak bisa berangkat ke Kantor Gubernur Kepri lantaran bus sebagai sarana transportasi yang sudah dirental tidak dapat datang menjemput mereka.
“Aksi demo kami terhalang karena bus yang kami rental bahkan sudah diberi DP tak dapat datang,” ujar Asnani, salah satu massa buruh di lokasi.
Mereka menduga terhalangnya keberangkatan menuju Kantor Gubernur Kepri di Dompak lantaran adanya pihak-pihak yang tidak menginginkan unjuk rasa terjadi.
“Keberangkatan kami ini terhalang diduga karena ada pihak yang tidak menginginkan aksi kami,” kata Asnani.
Kendala yang dialami massa buruh justru tidak membuat mereka patah arang. Mereka bahkan menerikkan akan melakukan aksi di pelabuhan.
“Kami akan tetap melakukan aksi, tak dapat di kantor gubernur, di pelabuhan ini juga bisa, karena kami kesini tidak gratis,” teriak massa buruh.
Hingga berita ini dipublis, ratusan lebih massa buruh dari Batam masih berada di Pelabuhan ASDP Roro Tanjung Uban. Bus yang sudah mereka rental belum kunjung datang. (agus)


























