SINGAPURA – Laga pertama semifinal Piala AFF 2020 antara Tim Singapura melawan Timnas Indonesia berakhir kedudukan 1-1. Hasil yang membuat eforia atau senang saat Indonesia mengalahkan Malaysia 4-1 beberapa lalu, hilang seketika dan netizen Indonesia menyoroti siapa sosok yang disalahkan atas hasil imbang ini. Sosok itu adalah Erza Walian
Pandangan mata penonton Indonesia tertuju kepada sebuah keputusan unik dibuat Shin Tae-yong di semifinal Piala AFF 2020. Sang pelatih memainkan Ezra Walian sebagai pemain pengganti, tetapi kemudian diganti. Leg pertama babak semifinal Piala AFF 2020, Rabu (22/12/2021) malam WIB digelar Laga di National Stadium, Kallang Malaysia.
Awalnya, Timnas unggul lebih dulu lewat aksi Witan Sulaeman pada menit ke-29. Witan mencetak usai aksi impresif yang dilakukan Asnawi Mangkualam sebagai pemberi assist. Sementara, gol Singapura dicetak Ikshan Fandi pada menit ke-71.
Timnas Indonesia dalam situasi unggul 1-0 ketika babak pertama usai. Lalu, ketika babak kedua dimulai, Shin Tae-yong melakukan dua pergantian pemain sekaligus.
Elkan Baggott masuk menggantikan Rizky Ridho. Sementara, Ezra Walian masuk menggantikan peran Dedik Setiawan. Pergantian itu awalnya berjalan cukup bagus. Tapi, Indonesia kemudian kebobolan pada menit ke-71.
BACA JUGA Timnas Menang 5-1 dari Laos, Irfan Jaya Jadi Man of the Match dan Berikutnya Ditunggu Vietnam
Setelah itu, sebuah keputusan menarik diambil Shin Tae-yong. Ezra Walian ditarik keluar pada menit ke-79.
Ezra Walian hanya 33 menit berada di lapangan. Dia belum melakukan satu pun aksi menentukan untuk serangan Indonesia. Tapi, sebelum mendapatkan peluang, pemain Persib Bandung itu sudah digantikan Hanis Sagara.
Bahkan di laman Twitter nama Erza tranding sepakbola, ragam komentar seakan menyalahkan pelatih dan pemain Erza atas hasil 1-1 ini. Tidak saja Erza, netizen Indonesia juga menyoroti kelemahan Elkan Baggot yang dinilai kurang greget mainnya. Ada komentar, tinggi badan Elkan dapat dikalahkan ketika menghadapi gocekan pemain lawan.
Tentu, sebuah kritik diperlukan dan ditujukan ke pemain dan pelatih, namun kalau menyoroti satu atau dua pemain yang di “Timbal” di media sosial, alangkan akan tertekan pemain itu sendiri. Semoga, komentar Netizen Indonesia tidak berdampak buruk atas hasil akhir, yang memang masyarakat Indonesia berharap tahun 2021 dapat meraih juara piala AFF 2020.(*)
Editor : Dedy Suwadha























