Menyedihkan, 6 Anak Tanjunguban Diduga Korban Predator Seks Pedagang Buah

Menyedihkan, 6 Anak Tanjunguban predator anak

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.co.id – BINTAN – Tim gabungan Sat Reskrim Polres Bintan bersama unit Reskrim Polsek Bintan Utara mengamankan tersangka (YK), seorang pedagang buah di Tanjunguban atas dugaan kasus pedofilia, mencabuli anak dibawah umur. Rabu, (27/7/2022).

Dalam keterangan, Kapolres Bintan AKBP Tidar Wulung Dahono, S.H., S.I.K., M.H mengatakan, tak tanggung – tanggung korbannya sebanyak 6 orang anak yang masih berusia 10 sampai 14 tahun.

Honda Capella

AKBP Tidar saat konferensi pers di Polsek Bintan Utara didampingi oleh Kapolsek Binta Utara AKP Sopandi, Kabid Rehabilitasi dan Sosial Kabupaten Bintan Syaf Nur bersama tim pekerja sosial DinSos kabupaten Bintan menjelaskan bahwa penangkapan terhadap tersangka YK Als UW (48) berdasarkan laporan dari para orang tua korban ke Polsek Bintan Utara pada tanggal 15 Juli 2022 lalu.

Setelah dilakukan penangkapan terhadap tersangka YK Als UW (48) dilakukan pemeriksaan dan terungkap bahwa tersangka yang berprofesi sebagai pedagang mengakui telah melakukan perbuatan cabul terhadap 6 orang anak dengan cara disodomi yang dilakukannya mulai bulan mei 2022 sampai dengan bulan juli 2022,

“Bahkan masing-masing anak lebih dari satu kali disodominya ditempat yang sama yaitu di rumah kos tersangka,”kata AKBP Tidar.

Perbuatan pidofilia tersebut dilakukan tersangka dengan cara atau dengan modus berpura-pura meminta tolong kepada korbannya untuk membawa barang dagangan yang tidak terjual ke rumah tersangka, setelah korban sampai dirumah, YK kemudian memberikan handphone kepada korban dan diperlihatkan film dewasa.

Selanjutnya, saat korban menonton film dewasa tersangka mengunci pintu dan menyuruh korban membuka baju hingga bugil dengan suara keras beserta ancaman, kemudian tersangka mencabuli korban.

“Setelah korban dicabuli, YK memberikan uang kepada korban antara Rp. 10.000.- hingga Rp. 20.000.- sebagai uang tutup mulut,”terangnya.

Saat ini para korban masih dilakukan pendampingan oleh dinas sosial kabupaten Bintan untuk pemulihan secara mental dan sosial, sedangkan tersangka masih dilakukan penyidikan dan penahanan di Polsek Bintan Utara.

“Atas perbuatannya, YK dipersangkakan dengan pasal 82 Ayat (1) Junto Pasal 76E undang-undang Republik Indonesia No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Junto undang-undang Republik Indonesia nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pengganti Undang-undang atau pasal 292 K.U.H.Pidana Junto Pasal 65 K.U.H.Pidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 Tahun denda lima milyar rupiah,” terang AKBP Tidar.

Begitu pula Kapolres Bintan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menjadi Polisi pada dirinya sendiri.

Pengirim: Agus Ginting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DPRD BATAM 2024