
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Pulau Setunak merupakan salah satu wilayah yang dijadikan percontohan pengembangan usaha guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pulau Setunak sendiri terletak di Desa Tulang, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Merupakan salah satu pulau yang dihuni 54 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah penduduk sekitar 140 lebih jiwa.
Kawasan pulau Setunak menjadi salah satu wilayah operasional perusahaan di wilayah Kepulauan Riau, masyarakat dan aktivitas pertambangan hidup berdampingan. Mayoritas masyarakat di pulau Setunak berprofesi sebagai nelayan.
Pulau Setunak masih memiliki ketergantungan dengan daerah sekitarnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Untuk itu PT Timah Tbk terus berupaya memberikan kontribusi dan manfaat melalui program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan.
“Hal inilah yang disadari PT Timah Tbk, sehingga terus berkomitmen berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah operasional perusahaan,” terang Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, Selasa (23/8/2022).
Sehingga diharapkan mampu mendorong kemandirian perekonomian masyarakat sekitar.
Karena menurutnya, PT Timah Tbk meyakini keberlangsungan bisnis haruslah berjalan selaras dan harmonis dengan pertumbuhan kemandirian masyarakat dan kelestarian lingkungan, dimanapun perusahaan tersebut beroperasi.
“Program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui Corporate Social Responsibility (CSR), atau Tanggungjawab Sosial Lingkungan terus dilakukan PT Timah Tbk, salah satunya di pulau Setunak,” paparnya.
Emiten Berkode TINS ini kata Anggi, telah melakukan program pemberdayaan melalui beberapa kegiatan di pulau Setunak.
“Misalnya, sebagai nelayan masyarakat tidak selalu dapat menjaring ikan, pasalnya juga dipengaruhi faktor cuaca. Untuk itu, PT Timah Tbk memberikan pelatihan budidaya kepiting yang diperuntukkan bagi masyarakat guna mensiasati sumber mata pencaharian lainnya saat nelayan tidak lagi pergi melaut,” beber Anggi.
Tidak hanya pelatihan, kata Anggi PT Timah Tbk juga berupa memfasilitasi masyarakat untuk melakukan budidaya kepiting dengan memberikan bibit kepiting, bersinergi dengan masyarakat untuk menyediakan lokasi budidaya.
“Mampu memberikan manfaat dalam pengembangan usaha budidaya kepiting,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Nelayan pulau Setunak Apid mengakui, jika sebagai nelayan penghasilan di laut tergantung rezeki yang didapatkan.
Belum lagi, tantangan seperti cuaca yang tak jarang membuat para nelayan harus pulang dengan tangan hampa.
“Kalau di laut banyak rintangan, belum lagi cuaca yang berubah dengan tiba-tiba ditambah lagi biaya operasional yang besar. Bahkan kadang kalau pulang dari laut bisa jadi tidak ada hasilnya. Oleh karena itu kami antusias menyambut program dari PT Timah Tbk ini,” ucapnya.
Apid menyebut, Ia bersama 30 nelayan lainnya di pulau Stunak sangat mendukung program ini.
“Berkolaborasi dengan PT Timah, mulai diberikan pelatihan tentang budidaya dan pembesaran kepiting, hingga menyiapkan kolam untuk pembesaran,” sebut Apid.
Untuk tahap awal, kata Apid pihaknya telah membuat kolam dengan ukuran 15 x 10 meter yang mampu menampung 500 ekor bibit kepiting.
“Karena baru pertama kali ini, masih terus belajar untuk mengatasi kendala yang ada, sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat,” pungkasnya.
Dirinya menceritakan, beberapa waktu lalu dirinya bersama nelayan lainnya berkunjung (studi bunding) ke Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
“Menuju salah satu lokasi pengembangan budidaya pembesaran kepiting. Setelah melihat serta mempelajari kami yakin dan mampu mengembangkan usaha pembesaran kepiting. Terlebih lokasi di Pulau Stunak masih sangat alami dan mendukung,” kenang Apid.
Melalui budidaya kepiting ini selaian untuk memenuhi kebutuhan pangan, dirinya beserta nelayan lainnya berharap agar menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
“Alhamdulillah mampu memenuhi kebutuhan pangan, dan dapat dijual ke daerah lainnya, yang tersebar di seluruh pelosok Bumi Berazam,” ucap Apid.(Aman)