30 Rumah Ditelan Longsor Serasan, Negara Bangun 100 Unit

Cen Sui Lan, Anggota Komisi V DPR RI. Basuki Hadi Mulyono Menteri PUPR dan Muhadjir Effendy MenKo PMK,naik Helikopter dari Ranai Natuna ke Pulau Serasan Natuna meninjau Lokasi Pasca Bencana Serasan pada Jum'at (10/3)
Cen Sui Lan, Anggota Komisi V DPR RI. Basuki Hadi Mulyono Menteri PUPR dan Muhadjir Effendy MenKo PMK,naik Helikopter dari Ranai Natuna ke Pulau Serasan Natuna meninjau Lokasi Pasca Bencana Serasan pada Jum'at (10/3)

NATUNA– Sebagai bentuk upaya mengurangi dampak risiko bencana tanah longsor terjadi di pulau Terdepan Indonesia, Kabupaten Natuna Negara hadir digaris depan membantu maksimal untuk rakyat. Rumah tahan gempa, yaitu Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) akan terwujud untuk warga serasan korban terdampak Longsor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna yang akan merelokasi sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sekitar kawasan terdampak longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Hal itu dikatakan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai menggelar rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Bupati Natuna Wan Siswandi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan.

WhasApp

Pos lintas tersebut juga menjadi Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor Natuna. “Data kita terima ada 30 Rumah yang hancur, Pemerintah akan memindahkan 100 kepala keluarga di tempat yang baru,” jelasnya.

Menurut Suharyanto, Pemkab Natuna telah menyiapkan lahan yang akan menjadi lokasi relokasi. Tentunya, dia menambahkan, pihak BNPB akan melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan pembangunannya.

“Tanahnya sudah ada. Kami sedang proses koordinasi dan nanti dengan Kementerian PUPR,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala BNPB juga memastikan bahwa proses pembangunan rumah relokasi warga terdampak tanah longsor Natuna akan dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian PUPR dengan pembiayaan dari BNPB.

Program relokasi tersebut, lanjutnya, akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Biasanya kalau terjadi bencana di tempat lain, untuk relokasi yang membangun rumah ini dilakukan PUPR. Tentu saja bekerja sama dengan BNPB terkait penganggaran,” kata Suharyanto.

Guna mempercepat proses relokasi tersebut, Kepala BNPB meminta kepada Pemkab Natuna untuk melakukan pendataan, sehingga apabila telah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi, proses pembangunan dapat segera dimulai.

Adapun relokasi tersebut dilakukan setelah lebih dari 30 rumah lenyap bak ‘ditelan’ tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada Senin (6/3/2023). Tanah berbukit longsor itu telah menyebabkan Puluhan orang hilang, dan sebanyak 1.200 jiwa mengungsi.

Cen Sui Lan Bersama Tiga Menteri Turun Ke Serasan

Pukul 07.00 WIB, Jumat (10/3/2023) pagi ini, Cen Sui Lan berangkat menggunakan pesawat khusus bersama kedua Menteri, Dirjen dan staf ahli menuju Ranai, Natuna. Dan melanjutkan ke Serasan dengan menggunakan helikopter.

Di Serasan, rombongan Cen Sui Lan dan Basuki Hadi Mulyono serta Muhadjir Efendy Menko PMK, sedangkan Menteri Sosial Tri risma telah duluan tiba Via Kalimantan menuju Natuna, ingin memastikan relokasi kampung dan seluruh rumah korban segera dibangun. Upaya ini sebagai wujud kehadiran negara untuk warganya.

Karena sebelumnya, Cen Sui Lan interns berkomunikasi dengan Basuki Hadi Mulyono Menteri PUPR sebagai leading sektor penanganan infrastruktur pascabencana, dan Marsekal Henry Alfiandi Kepala Basarnas sebagai leading sektor penyelamatan kemanusiaan. Serta TNI dan Polri dan potensi SAR lainnya.

Melalui Menteri PUPR, Cen Sui Lan meminta pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR segera mengirimkan tim reaksi cepat tanggap darurat ke pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. “Segera dibangun Rumah instan sehat, sederhana, aman,” kata Cen Sui lan.

Kunjungan sekaligus untuk persiapan relokasi masyarakat yang terdampak bencana, dirjen perumahan sudah mempersiapkan perencanaan dengan akan membangun 100 unit rumah tipe 36/72.

Pemda menghibahkan 11 ha lahan untuk keselurahan. Yang terpakai mungkin sekitar 2 hektare. Bangunan rumah adalah jenis yang sudah ada dalam bentuk perakitan . Dan kemungkinan dikirim melalui kapal laut via palembang. Waktu yang diperlukan 3 tiga sudah selesai.

Guna segera mengatasi kejadian musibah tanah longsor yang menyebabkan sekitar 50 keluarga di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan terdampak bencana tersebut, dan juga menyebabkan perkampungan tertimbun longsor.

“Kita ingin, upaya penanganan seluruh infrastruktur yang rusak dan pembangunan rumah korban, segera dilakukan. Setelah peninjauan di Serasan, Natuna tadi, Jumat sore kami langsung kembali ke Jakarta. Dan akan membahas lebih intens, untuk menentukan rencana dan action selanjutnya dalam penanganan bencana longsor di Serasan ini,” tutup Cen Sui Lan.

Tingginya curah hujan, kondisi tanah yang labil dan area perbukitan dengan kemiringan yang curam menjadi beberapa faktor pemicu terjadinya bencana tanah longsor tersebut.

Sementara itu Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Kecamatan Serasan & Serasan Timur menunjukan data jumlah korban telah menemukan 33 orang tewas dan masih mencari 21 korban hilang bencana tanah longsor.

Lebih dari 100 orang personel dari Basarnas, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, serta Polri, termasuk Samapta Polda, Brimob, dan unsur Damkar, dikerahkan pada hari kelima untuk melibatkan upaya evakuasi korban dan pemulihan situasi di lokasi bencana.

Luas area A1 dan A2 yang menjadi titik utama pada hari kelima mencapai 3500 meter persegi.

Kondisi cuaca di lapangan dilaporkan berawan hingga mendung, dengan kondisi tanah yang basah dan berlumpur mengingat pada malam sebelumnya masih diguyur hujan ringan hingga sedang. (Rk)

 

 

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025