
PADANG – Pemerintah daerah di Provinsi Sumatra Barat bersiaga menghadapi potensi erupsi Gunung Marapi dengan langkah mitigasi. Hal itu dilakukan setelah status Gunung Marapi dinaikkan dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga pada 9 Januari 2024.
Koordinasi intens dilakukan antara BPBD Sumbar, BPBD Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang, bersama TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.
Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldi, menyampaikan bahwa pendataan sedang berlangsung untuk menentukan jumlah warga dan desa yang berada di dalam radius 4,5 km dari Gunung Marapi.
BACA JUGA: Gunung Marapi Naik Level III Siaga: PVMBG Keluarkan Rekomendasi Penting
PVMBG merekomendasikan agar di dalam radius tersebut tidak diperkenankan aktivitas masyarakat sebagai langkah antisipasi potensi erupsi, abu vulkanik, dan letusan lava.
“Kita sudah melakukan sosialisasi dan menyiapkan petunjuk arah evakuasi melalui kelompok siaga bencana di setiap desa,” kata Rudy seperti dikutip bisnis, Kamis (11/1/2024).
BPBD juga mempersiapkan tempat penampungan pengungsi di luar radius 4,5 km, termasuk bangunan masjid, rumah warga permanen, dan lapangan luas.
BACA JUGA: Groundbreaking 4 Rumah Contoh Bagi Warga Rempang, Diperkirakan Selesai Bulan Puasa
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, dan Bupati Agam, Andri Warman, turut mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada.
Mereka menegaskan agar tidak beraktivitas di radius 4,5 km sesuai rekomendasi PVMBG.
Eka Putra juga menyoroti ancaman banjir lahar di aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.
Sementara Bupati Agam, Andri Warman mengingatkan masyarakat menggunakan masker saat hujan abu vulkanik.
Langkah-langkah mitigasi ini diambil mengingat adanya risiko banjir bandang, banjir lahar, dan dampak erupsi Gunung Marapi.
BPBD Sumbar berkomitmen untuk terus memantau dan menyikapi perkembangan situasi dengan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. (*/den)