Dugaan Penyelewengan Dana Desa: Bendahara dan Kasi Kesra Desa Lancang Kuning Diduga Bawa Kabur 300 Juta

Penyimpangan Dana Desa: Bendahara dan Kasi Kesra Terlibat
Desa Lancang Kuning, Bintan ditimpa rumor raqibnya dana desa sebanyak Rp 300 juta. (agus)

BINTAN – Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara, diguncang oleh rumor serius terkait dugaan penyelewengan Dana Desa. Dua aparat desa, yaitu Bendahara Kiuntoro dan Kasi Kesra Diah Ayu Wulandari diduga terlibat.

Pelaku diduga telah membawa kabur dana desa sekitar 300 juta rupiah, dan kejadian ini sudah berlangsung selama hampir 3 minggu tanpa kejelasan.

Kiuntoro, yang merupakan Bendahara Desa Lancang Kuning, tak lagi terlihat di kantor desa. Dia dianggap mangkir dari tugasnya selama hampir 3 minggu terakhir.

Harris Nagoya

BACA JUGA: Transformasi Batam Menuju Kota Baru: Misi Pembangunan Infrastruktur di Era Muhammad Rudi

Hal serupa juga terjadi pada rekan kerjanya, Diah Ayu Wulandari, Kasi Kesra Desa Lancang Kuning, yang juga dikabarkan absen tanpa keterangan.

Rumor mengenai pembawaan kabur dana desa sekitar 300 juta rupiah oleh Kiuntoro semakin menguat. Diduga, dia bersekongkol dengan Diah Ayu Wulandari.

Menghilang 3 Minggu

Kepala Desa Lancang Kuning, Yuane Risky Febrika, membenarkan bahwa keduanya sudah hampir 3 minggu tidak masuk bertugas.

“Iya, sudah hampir 3 minggu mereka tak masuk bertugas,” ujar Yuane Risky Febrika.

Yuane Risky Febrika juga menyatakan bahwa insiden ini sedang ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Bintan, dan pihaknya tengah menunggu arahan selanjutnya. Belum diketahui pasti jumlah dana desa yang diduga dibawa kabur, namun Kepala Desa Lancang Kuning berjanji akan merinci jumlah total yang diduga hilang dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Korban Investasi Bodong Maersk Merambah Seluruh Indonesia: Kerugian Miliaran Rupiah

“Saat ini untuk jumlah nominal yang pasti kami belum dapat pastikan, namun besok kami akan merinci seluruhnya yang telah diduga dibawa kabur kedua pelaku,” ungkap Yuane Risky Febrika. Masyarakat Desa Lancang Kuning berharap agar kasus ini segera mendapatkan penanganan serius dan transparan dari pihak berwenang., sementara Diah Ayu Wulandari diduga bersekongkol dalam tindakan tersebut.

Kepala Desa Lancang Kuning, Yuane Risky Febrika, membenarkan bahwa keduanya sudah hampir 3 minggu tidak masuk bertugas.

“Iya, sudah hampir 3 minggu mereka tak masuk bertugas,” ujar Yuane Risky Febrika.

Yuane Risky Febrika juga menyatakan bahwa insiden ini sedang ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Bintan. Pihaknya tengah menunggu arahan selanjutnya.

Belum diketahui pasti jumlah dana desa yang diduga dibawa kabur. Namun Kepala Desa Lancang Kuning berjanji akan merinci jumlah total yang diduga hilang dalam waktu dekat.

“Saat ini untuk jumlah nominal yang pasti kami belum dapat pastikan. Namun besok kami akan merinci seluruhnya yang telah diduga dibawa kabur kedua pelaku,” ungkap Yuane Risky Febrika.

Masyarakat Desa Lancang Kuning berharap agar kasus ini segera mendapatkan penanganan serius dan transparan dari pihak berwenang. (agus)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025