WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Kemenag Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau mengutuk keras atas aksi bunuh diri yang terjadi belakangan ini.
Setidaknya, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, telah terjadi tiga kasus bunuh diri.
Fenomena bunuh diri belakangan marak terjadi di wilayah Kabupaten Karimun, dipicu beragam masalah, mulai dari asmara hingga permasalahan dalam rumah tangga.
Aksi bunuh diri tersebut diantaranya yakni yang dialami oleh pegawai RSUD HM Sani berinisial DA (43) pada 20 Januari 2024 lalu.
Selanjutnya, seorang remaja berusia 23 tahun berinisial DR yang ditemukan tewas gantung diri di pondok kebun milik orang tuanya pada 29 Januari 2024.
Kemudian terakhir adalah warga Perumahan Telaga Timah, Sungai Lakam Barat, YA (32), Kabupaten Karimun. Korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada 31 Januari 2024 di dalam kamarnya.
Diduga bunuh diri tersebut dikarenakan permasalahan keluarga dan utang piutang yang dialami korban.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Jamzuri, mengimbau perlunya dilakukan pembinaan melalui para khatib Jum’at untuk membahas tema ‘bunuh diri’, dalam setiap kegiatan agama (ceramah) yang akan disampaikan kepada para jema’ah.
“Setidaknya guna meminimalisir tindakan bunuh diri yang belakangan marak terjadi di wilayah Kabupaten Karimun,” sebut Jamzuri, Jum’at (2/2/2024).

Pihaknya menegaskan, agama apapun tidak memperbolehkan umatnya untuk melakukan bunuh diri.
“Intinya pesan yang disampaikan, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, agar sebisa mungkin menghindari hal yang dimurkai Allah, karena bunuh diri itu jelas dilarang,” tegasnya.
Pembinaan melalui para khatib Jum’at membahas tema ‘bunuh diri’ dalam setiap kegiatan agama (ceramah) yang akan disampaikan kepada para jema’ah, dapat dilaksanakan dalam dua kali Jum’at, terhitung sejak tanggal 2 dan 9 Februari 2024.
Tidak hanya itu saja, masih kata Jamzuri, mengenai perihal tersebut, pihaknya juga akan menyampaikannya pada setiap penyuluh yang ada di masing-masing KUA.
“Spesifik untuk yang menangani permasalahan tersebut memang belum ada, tapi kita punya penyuluh. Mereka nantilah yang akan menyampaikan, pembinaan pada masing-masing, sehingga disampaikan langsung kepada seluruh masyarakat,” tandasnya.(Aman)



























