
JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan evaluasi kritis setelah penampilan timnya di Piala Asia 2023. Menurutnya, ada dua aspek utama yang menjadi kendala berarti: kondisi fisik pemain dan kurangnya jam terbang para pemain inti di klub mereka.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, Sabtu (3/2/2024) STY menyebut beberapa pemain kunci seperti Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Witan Sulaeman, dan Justin Hubner sangat minim waktu bermain di klub. Hal itu berdampak signifikan pada penurunan kondisi fisik dan performa mereka di Piala Asia 2023.
BACA JUGA: Kalahkan Australia, Korea Selatan Jumpa Jordania di Semifinal Piala Asia 2023
“Kami harus mengevaluasi fakta bahwa pemain inti di timnas tidak mendapatkan kesempatan bermain secara reguler di klub masing-masing. Ini menjadi kendala besar bagi kami, baik dari segi fisik maupun performa saat pertandingan,” ujar Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan ini menggarisbawahi pentingnya pemain tim nasional berada dalam kondisi optimal. Jadi dia bisa mengurangi kebutuhan latihan fisik berat dan lebih memfokuskan perhatian pada persiapan taktis. Namun, situasinya ternyata tidak demikian di timnas Indonesia.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Shin Tae-yong telah mengimplementasikan program latihan fisik intensif dan angkat beban.
Sementara itu, dia juga telah mengusulkan kepada PSSI untuk menyelenggarakan serangkaian uji coba guna memantau perkembangan kondisi para pemain selama pemusatan latihan.
BACA JUGA: Hamas Rebut Kendali Gaza Utara dan Bersiap untuk Serangan Baru
“Pemain-pemain yang seharusnya menjadi bagian inti tim mengalami keterlambatan dalam persiapan, dimulai pada tanggal 1 Januari saat persiapan TC dimulai untuk semua pemain. Ini adalah kesulitan yang cukup signifikan bagi saya,” tambahnya.
Meskipun Timnas Indonesia mencapai babak 16 besar Piala Asia 2023, mereka terhenti setelah dikalahkan Australia dengan skor 0-4.
Evaluasi mendalam ini menjadi pijakan bagi Shin Tae-yong pasca Piala Asia 2023 dalam membangun strategi untuk mengatasi tantangan mendatang. (*)
Sumber: Tempo
Editor: Denni Risman