PASAMAN – Bupati Pasaman, Sabar AS, bersama Forkopimda, Kepala OPD, dan ratusan masyarakat turut hadir dalam tradisi prosesi balimau yang berlangsung di halaman Masjid Raya Pauh Durian Tinggi pada hari Senin, (11/03/2024).
Tradisi balimau dimulai dengan doa dan pasambahan di rumah gadang pucuk adat suku Koto Tanjuang Alai Datuak Majo Indo.
BACA JUGA: Danlanud RHF Sertai Jamaah Masjid Ukhuwah Islamiyah dalam Sholat Tarawih Pertama
Rombongan Niniak Mamak dan tokoh adat ini, yang turut dihadiri oleh Bupati Sabar AS, berarak sepanjang sekitar 1 kilometer menuju titik temu di Masjid Raya Pauh Durian Tinggi.
Mereka disambut oleh cucu kamanakan Kaum Datuk Majo Indo Pucuak Bulek Urek Tunggang Pauah Ujuang Tanjuang Lubuksikapiang dan kaum Datuak Majo Batuah Pucuak Adaik Nagari Durian Tinggi.
Setibanya di Masjid Raya Pauh Durian Tinggi, acara dilanjutkan dengan tampilan silek Songsong dari cucu keponakan Datuk Majo Indo dan Datuak Majo Batuah.
BACA JUGA: Kabur Saat Ditangkap, Polisi Tembak Pencuri N-Max di Bengkong
Prosesi balimau dan bermaaf-maafan kemudian dilakukan di halaman masjid bersama seluruh hadirin, diikuti dengan sholat Maghrib berjamaah.
Salah seorang Niniak Mamak Pauh, Tomi Irawan Sandra Dt Majo Indo, menyampaikan bahwa tradisi balimau tersebut telah lama dilaksanakan oleh tokoh adat, anak nagari, dan rang sumando nagari Pauh.
Namun, baru beberapa tahun terakhir dapat dilaksanakan secara besar-besaran. Harapannya, kegiatan ini dapat terus dilakukan dengan semarak di tahun-tahun mendatang untuk memperkuat silaturahmi antara masyarakat Nagari Pauh dan Nagari Durian Tinggi.
BACA JUGA: Razia Awal Ramadhan, Aidil: Pengawasan Perda, Seluruh THM di Karimun Patuh dan Taat
Bupati Pasaman, Sabar AS, menyatakan apresiasi atas tradisi balimau ini sebagai upaya mempererat kekeluargaan dan persaudaraan di Kabupaten Pasaman.
“Kita atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman sangat mengapresiasi tradisi balimau ini. Sehingga kekeluargaan dan persaudaraan terjalin semakin bagus,” ujar Sabar AS.
Sabar AS juga menambahkan bahwa pelaksanaan tradisi ini di bulan suci Ramadhan dapat menjadi momen untuk meningkatkan ibadah dan taqwa kepada Allah SWT. Serta mengimplementasikan adat basandi syara’, syarak basandi kitabullah. (taufik)