Air Pasar Baru Ranai Natuna Putus, Pedagang Mengeluh

PASAR BARU RANAI
PASAR BARU RANAI

NATUNA – Menjadi pagi yang kelabu bagi para pedagang di Pasar Baru, Kota Ranai, Natuna. Aliran air bersih yang biasanya mengalir lancar tiba-tiba mati, membuat mereka kebingungan dan kesal.

Air merupakan kebutuhan vital bagi mereka untuk membersihkan dagangan, seperti sayur dan sejenis lainnya, serta menjaga kebersihan lapak.

Pedagang Mengeluh dan Kebingungan, Tanpa air, aktivitas jual beli di pasar menjadi terhambat. Pedagang sayur dan sembako kesulitan membersihkan dagangan mereka, sehingga dikhawatirkan akan cepat basi dan tidak menarik pembeli. Hal ini tentu saja berimbas pada pendapatan mereka.

Harris Nagoya

“Biasanya jam segini kan sudah ramai pembeli, tapi sekarang lihat saja, sepi sekali,” keluh Ayu, salah satu pedagang sayur. “Bagaimana mau jualan kalau sayurnya tidak bisa dicuci?” tambahnya dengan nada kesal, Rabu pagi, (11/7/2024).

Kebingungan juga dirasakan oleh para pedagang. Mereka tidak tahu persis apa yang menyebabkan air di pasar tiba-tiba mati. Ada yang menduga bahwa PDAM Natuna sedang melakukan perbaikan, namun tidak ada pengumuman resmi yang disampaikan.

Mendengar keluhan para pedagang, Bupati Natuna, Wan Siswandi, segera turun tangan. Beliau langsung memerintahkan Direktur Perumda Air Minum Tirta Nusa Natuna, Zaharuddin, turun ke lapangan dan mencari tahu penyebab matinya aliran air.

Setelah melakukan investigasi, Zaharuddin menemukan bahwa penyebab matinya aliran air adalah karena tunggakan tagihan selama 5 bulan. Tagihan tersebut berasal dari retribusi yang seharusnya dibayarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna selaku pengelola pasar.

Zaharuddin menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha menagih tagihan tersebut kepada Disperindagkopum Natuna, namun tidak ada tanggapan. Oleh karena itu, sebagai upaya terakhir, Perumda Tirta Nusa Natuna terpaksa memutuskan aliran air.

Meskipun memahami alasan pemutusan air, para pedagang tetap menyayangkan kurangnya komunikasi dari pihak terkait.

Mereka merasa tidak diberitahu terlebih dahulu tentang tunggakan tagihan dan rencana pemutusan air. Hal ini membuat mereka merasa dirugikan dan tidak dihargai sebagai mitra penting dalam pengelolaan pasar.

Menyadari keresahan para pedagang, Zaharuddin segera menginstruksikan agar aliran air disambungkan kembali. Beliau juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali, Zaharuddin mengimbau kepada Disperindagkopum Natuna untuk segera menyelesaikan tunggakan tagihan.

Beliau juga meminta agar ke depannya ada komunikasi yang lebih baik antara PDAM Natuna, Disperindagkopum Natuna, dan para pedagang terkait dengan pengelolaan air di Pasar Baru Ranai.

Peristiwa matinya aliran air di Pasar Baru Ranai Natuna ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait untuk selalu menjaga komunikasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.

Dengan kerjasama yang baik, diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan kelancaran aktivitas jual beli di pasar dapat terjaga.

(Rky)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025