NATUNA – Di tengah hiruk pikuk aktivitas sehari-hari, Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, menyempatkan diri hadir dalam sebuah acara yang sarat makna. Lebaran Yatim, sebuah tradisi mulia yang bertujuan untuk berbagi kasih sayang kepada anak-anak yang kehilangan orang tua, menjadi momen istimewa bagi masyarakat Natuna.
Lebaran dengan nama Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim merupakan tradisi yang telah lama diwariskan setiap tanggal 10 Muharram pada kalender Hijriyah dengan menyantuni anak yatim.
Acara yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna (Kemenag) ini tidak hanya sekedar pembagian santunan. Lebih dari itu, acara ini menjadi wadah bagi anak-anak yatim untuk merasakan kehangatan keluarga besar. Dengan wajah sumringah, mereka menerima santunan yang telah disiapkan dengan penuh kasih sayang.
“Ini bukan hanya soal materi,” ujar Rodhial Huda dalam sambutannya. “Lebih dari itu, ini tentang memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak kita yang membutuhkan. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi generasi penerus yang tangguh dan berakhlak mulia.” kata Rodhial.
Selain itu, pemerintah daerah juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dan dunia usaha untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak yatim. “Dengan sinergi yang baik, kita yakin dapat memberikan kehidupan yang lebih layak bagi anak-anak yatim di Natuna,” tambah Rodhial.
Di bawah langit cerah Natuna, Halaman depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna, Selasa (16/7/2024) sebuah senyuman hangat merekah di wajah ratusan anak yatim.
Salah satu anak, Aisyah terlihat begitu bahagia menerima santunan. “Saya senang sekali, Pak. Uang ini akan saya gunakan untuk membeli buku,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara, Budi Darmawan selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna dalam sambutannya lebaran Yatama ini pertama kali dilaksanakan. Disampaikan juga sekitar baru 30% hadir pada kesempatan ini.
“Kedepannya menjadi perhatian kita bersama untuk tumbuh kembang dan berbagi kasih sayang kepada anak yatim-piatu,” tutup Budi.
Menurut data Kementerian Agama Natuna terdapat sekitar 500 anak yatim-piatu di Kabupaten Natuna yang tersebar di 13 kecamatan dan Pada acara ini, sebanyak 192 anak yatim-piatu diundang untuk menerima santunan dan berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan.
Senada, menurut Ramyulis Piliang tokoh masyarakat kota Ranai mengatakan, “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan masyarakat. Dengan berbagi, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga mendapatkan berkah yang melimpah,” ujarnya.
Selain santunan, Kata Ramyulis piliang, berbagai kegiatan menarik juga perlu digelar untuk menghibur anak-anak. Mulai dari permainan tradisional, lomba mewarnai, hingga penampilan kesenian. “Suasana penuh keceriaan ini berhasil menghapus sejenak kesedihan yang mungkin mereka rasakan,” sarannya.
Sebagaimana tradisi lebaran, acara diakhiri dengan salam-salaman bersama Forkopimda serta pemberian santunan kepada anak yatim yang hadir.
(Rky)
