
BATAM – Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepulauan Riau, Warsita, S.S., M.Pd., mengungkapkan bahwa strategi permodelan peningkatan mutu pendidikan yang dikenal sebagai “Siput Gonggong” akan diadaptasi oleh Provinsi Maluku.
Strategi ini dirancang untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan melalui gotong royong dan tanggung jawab bersama.
Siput Gonggong, yang merupakan makanan khas Melayu di Kepulauan Riau, kini menjadi akronim untuk strategi peningkatan mutu pendidikan yang melibatkan berbagai pihak dalam ekosistem pendidikan.
“Siput Gonggong adalah strategi peningkatan mutu yang mendorong semua pihak terlibat dalam ekosistem pendidikan. Mutu pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan visi bersama harus dibangun untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” jelas Warsita, Jumat (19/7/2024) usai penutupan Pelatihan Fasilitator Daerah Literasi dan Numerasi di Batam.
Menurut Warsita, strategi ini memerlukan organisasi yang handal, akuntabel, dan profesional untuk mewujudkan visi bersama.
Hal ini melibatkan tidak hanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) tetapi juga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kantor Nasional Standar Prosedur (NSP), serta partisipasi dari stakeholder dan mitra pembangunan.
“Kita harus melibatkan semua pihak, termasuk aparat penegak hukum (APH) dalam pembinaan, pengawasan, dan perlindungan untuk menciptakan dampak yang signifikan. Ini adalah pendekatan yang unik dan belum diterapkan di provinsi lain selain di Kepulauan Riau,” tambahnya.
Model Siput Gonggong mulai diterapkan pada tahun 2021, setelah pandemi Covid-19. Saat ini telah menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kepulauan Riau.
Provinsi lain, seperti Maluku, mulai mempelajari dan mengadopsi model ini. Rencananya untuk melakukan replikasi di Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Maluku bahkan meminta BPMP Kepulauan Riau untuk turut mendampingi pelaksanaan Siput Gonggong di wilayah mereka.
“Meskipun banyak provinsi lain yang melakukan studi tiru terhadap Kepri, Maluku adalah salah satu provinsi yang telah meminta pendampingan langsung untuk pelaksanaan strategi ini,” ungkap Warsita.
Dengan adopsi Siput Gonggong di Provinsi Maluku, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam peningkatan mutu pendidikan. Serta menjadi model yang dapat diikuti oleh provinsi lain di Indonesia. (den)

























