WRTAKEPRI.co.id – Ombak Laut Natuna yang dulu seringkali menjadi momok bagi para nelayan, kini tak lagi semenakutkan. Bukan karena lautnya yang tiba-tiba tenang, melainkan karena beban pikiran warga yang berkurang. Program BBM Satu Harga telah menjadi oase di tengah kerasnya kehidupan perbatasan.
“Dulu, untuk mengisi penuh tangki perahu, bisa habis jutaan rupiah. Belum lagi kalau harus membeli dari pengecer, harganya bisa melambung tinggi,” kenang Pak Jono, seorang nelayan yang sudah puluhan tahun mengarungi lautan Natuna. “Sekarang, dengan SPBU-N di dekat rumah, saya bisa lebih hemat dan hasil tangkapan pun bisa lebih banyak dibawa pulang,” lanjutnya.
SPBU-N di Pulau Tiga dan Teluk Baruk bukan hanya sekadar tempat transaksi jual beli BBM. Tempat ini telah menjelma menjadi ruang komunitas bagi para nelayan. Di bawah rindangnya pohon yang tumbuh di sekitar SPBU, mereka berkumpul, bercengkerama, dan berbagi cerita tentang pengalaman melaut. Anak-anak nelayan pun ikut bermain di sekitar area SPBU, menambah semarak suasana.
“Rasanya seperti punya rumah kedua,” celetuk Mak Wati, istri seorang nelayan, sambil menggendong anaknya yang masih balita.
“Selain bisa beli solar dengan harga yang sama seperti di kota, kami juga bisa bertemu dengan teman-teman sesama nelayan. Jadi, tidak kesepian lagi,” kata Mak Wati.
Kehadiran BBM Satu Harga juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Natuna secara keseluruhan. Harga ikan di pasar tradisional menjadi lebih stabil, karena biaya operasional nelayan yang lebih rendah. Pedagang ikan pun bisa mendapatkan keuntungan yang lebih layak, sehingga roda perekonomian terus berputar.
“Alhamdulillah, sejak ada BBM Satu Harga, pendapatan saya meningkat. Saya bisa menyekolahkan anak-anak sampai perguruan tinggi,” ungkap Firdaus, seorang pedagang ikan yang sudah berjualan selama tahunan di pasar Ranai.
Tentu saja, perjalanan masih panjang. Tantangan distribusi BBM ke pulau-pulau terpencil di Natuna masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun, dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, Pertamina, dan masyarakat, setiap rintangan pasti bisa diatasi.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus berjuang untuk memastikan setiap tetes BBM sampai ke tangan masyarakat nelayan dengan harga yang terjangkau,” tegas Hadi Suryanto Kepala Dinas Perikanan Natuna.

Di bawah langit Natuna yang cerah, harapan baru mulai tumbuh. Para nelayan, dengan senyum yang merekah, kembali melaut, membawa semangat baru untuk meraih masa depan yang lebih baik. BBM Satu Harga bukan hanya sekadar program, tapi juga sebuah janji untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Natuna.
Tangis haru dan senyum bahagia pecah di Desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna. Pagi itu, Bupati Natuna Wan Siswandi meresmikan SPBU Kompak yang dikelola oleh PT. Natuna Jasa Prima, sebuah momen yang telah lama dinantikan oleh masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa bernapas lega,” ujar Ibu Tina, seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari mengandalkan sepeda motor untuk mengantar anak-anaknya sekolah. “Selama ini, kami harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk membeli bensin, bahkan terkadang harus membeli dari pengecer dengan harga yang lebih mahal,” katanya.
Senada dengan Ibu Tina, Pak Rahman, seorang nelayan, juga mengungkapkan rasa syukurnya. “Dengan adanya SPBU ini, kami bisa lebih mudah mendapatkan solar untuk perahu kami. Semoga hasil tangkapan kami semakin meningkat dan kehidupan kami semakin sejahtera,” harapnya.
SPBU Kompak yang beroperasi dari hari Senin hingga Minggu, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, menyediakan Pertalite dan Bio Solar. Kehadirannya tidak hanya memberikan kemudahan akses BBM bagi masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Berkat program kolaboratif antara Pertamina dan pemerintah daerah Natuna, para nelayan kini dapat dengan mudah mengakses bahan bakar vital untuk melaut.
“Dulu, mencari solar seperti mencari jarum di tumpukan jerami,” ungkap Pak Rahman, seorang nelayan senior di Natuna. “Tapi sekarang, alhamdulillah, semuanya jadi lebih mudah. Terima kasih Pertamina dan pemerintah,” sebutnya.
Program ini melibatkan penyediaan solar bersubsidi khusus bagi nelayan, serta penambahan titik distribusi BBM di wilayah pesisir Natuna. Langkah ini disambut antusias oleh para nelayan yang selama ini kerap kesulitan mendapatkan solar dengan harga terjangkau dan lokasi yang mudah dijangkau.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Pertamina dan pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan kami,” ujar Bu Tuti, seorang pengepul ikan di Natuna. “Ini bukti nyata bahwa mereka peduli pada nasib nelayan kecil seperti kami.”
Susanto August Satria, Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, menegaskan komitmen Pertamina untuk terus mendukung kesejahteraan nelayan Natuna.
“Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan BBM bagi seluruh masyarakat Natuna, termasuk para nelayan,” papar Susanto.
Program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi nelayan, tetapi juga bagi perekonomian Natuna secara keseluruhan. Dengan pasokan BBM yang lancar, aktivitas melaut menjadi lebih produktif, sehingga hasil tangkapan ikan meningkat dan roda perekonomian terus berputar.
Pemerintah daerah Natuna juga menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan Pertamina. “Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Bupati Natuna.
Natuna, dengan segala kekayaan alam dan potensi maritimnya, kini memiliki modal yang kuat untuk bangkit dan berkembang. BBM Satu Harga menjadi simbol keadilan sosial dan ekonomi, serta bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali mereka yang tinggal di pulau-pulau terdepan.

SPBU COCO Natuna
Di jantung Kota Ranai, denyut kehidupan terasa semakin lancar. Bukan hanya karena lalu lintas yang ramai, melainkan karena SPBU coco di Jalan Datuk Kaya Wan Mohammad Benteng Kabupaten Natuna, telah menjadi lebih dari sekadar tempat mengisi bahan bakar. Ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian warga, menghadirkan layanan yang tak hanya memuaskan, tapi juga menghangatkan hati.
“SPBU ini sudah seperti keluarga sendiri,” tutur Pak Amir, seorang supir angkot yang setiap hari singgah untuk mengisi bensin. “Pelayanannya ramah, cepat, dan selalu ada senyuman yang menyambut. Rasanya seperti pulang ke rumah,” kata Amir Dijumpai Wartakepri.co.id di sela sela antrian pengisin BBM, Sabtu (27/7/2024).
Bukan hanya Pak Amir, Ibu Dila Desfita Sari, seorang ibu rumah tangga yang rutin membeli Pertalite untuk sepeda motornya, juga merasakan hal yang sama. “Saya senang mengisi bensin di sini karena petugasnya sangat membantu. Mereka bahkan sering mengingatkan saya untuk memeriksa tekanan ban dan oli mesin,” ujarnya sambil tersenyum.
SPBU ini memang dikenal dengan pelayanannya yang prima. Para petugasnya tak hanya cekatan dalam melayani pelanggan, tapi juga selalu siap membantu jika ada kesulitan. Mereka bahkan tak segan untuk membantu mengisi bensin, membersihkan kaca depan mobil, atau sekadar memberikan arahan jalan kepada pelanggan yang baru pertama kali datang ke Ranai.
“Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan,” ujar Suardi, salah satu petugas SPBU. “Kami ingin mereka merasa nyaman dan puas setiap kali datang ke sini.” tuturnya.
Usaha mereka tak sia-sia. SPBU ini selalu ramai dikunjungi pelanggan, bahkan dari luar Kota Ranai. Mereka rela antre demi mendapatkan pelayanan yang memuaskan dan bahan bakar berkualitas.
“Saya sering dengar cerita dari teman-teman di luar Ranai tentang SPBU ini,” ungkap Pak Ramdani, seorang wisatawan yang sedang berkunjung ke Natuna. “Katanya pelayanannya sangat bagus, makanya saya penasaran ingin mencoba sendiri. Ternyata benar, saya sangat puas dengan pelayanan di sini.” lalunya.

SPBU COCO di Natuna bukan sekadar tempat mengisi BBM. Pjs BUR Ade Samulo Putra menegaskan komitmen PT Pertamina Retail (PTPR) untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Natuna.
“Kami selalu memastikan stok BBM tersedia dan kualitasnya terjamin agar kendaraan masyarakat beroperasi optimal,” ujar Ade.
Namun, komitmen PTPR melampaui sekadar ketersediaan BBM. Ade menekankan pentingnya pelayanan yang ramah dan profesional. “Kami ingin setiap pelanggan merasa disambut dan dihargai saat mengisi BBM,” tambahnya.
Kebersihan dan kenyamanan SPBU juga menjadi prioritas. “Toilet dan mushola yang bersih serta lingkungan yang nyaman adalah bagian dari upaya kami memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” jelas Ade.
Bupati Natuna Wan Siswandi pun mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan program BBM Satu Harga di Natuna. Ia berharap program ini dapat terus bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong kemajuan ekonomi di daerah.
Bupati Natuna, Wan Siswandi, menyambut baik peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Satu Harga di Desa Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara dan Cemaga Bunguran Selatan dan berapa titik SPBU.
Berdirinya SPBU ini merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dalam rangka mewujudkan keadilan energi bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Bupati Siswandi menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina dan BPH Migas atas komitmen mereka dalam menghadirkan akses BBM yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat Natuna.
“Dengan beroperasinya SPBU Satu Harga ini, diharapkan masyarakat dan nelayan di Kelarik dapat memperoleh BBM dengan harga yang lebih terjangkau dan sama dengan daerah lain di Indonesia,” jelas Bupati Siswandi, dijumpai di Ranai, Sabtu (27/7/2024).
Bupati menilai, tentunya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Bupati Siswandi juga menekankan pentingnya peran SPBU Satu Harga dalam mendukung kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Akses BBM yang mudah dan terjangkau akan membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha masyarakat, sehingga pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Bupati Siswandi menyampaikan beberapa harapan terkait dengan operasional SPBU Satu Harga di Natuna.
“Diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa SPBU ini beroperasi sesuai dengan ketentuan dan melayani masyarakat dengan baik,” kata Wan Siswandi.
Dengan jaminan pasokan BBM yang lancar, masyarakat Natuna dapat beraktivitas dengan tenang, tanpa perlu khawatir akan kelangkaan BBM. Pertamina terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya di wilayah Natuna.
Dengan semangat humanis ini, SPBU COCO Natuna hadir sebagai mitra masyarakat, memenuhi kebutuhan BBM sekaligus memberikan pelayanan yang hangat dan profesional. Di tengah hiruk pikuk kota, SPBU ini menjadi oase yang menyejukkan, tempat di mana setiap orang diperlakukan dengan baik dan penuh hormat.
(Riky)



























