BATAM – Saat atlet Olimpiade meraih medali emas, perak, atau perunggu, seringkali kita melihat mereka berpose dengan menggigit medali tersebut. Tindakan ini telah menjadi ritual ikonik di kalangan atlet internasional, tetapi apakah ada alasan khusus di balik kebiasaan ini?
Menggigit medali emas sebenarnya memiliki sejarah panjang. Pada abad ke-19 di California, AS, pedagang sering menggigit emas untuk memeriksa keasliannya.
Emas asli cenderung lembut dan akan meninggalkan bekas gigitan, sementara emas palsu biasanya lebih keras dan dapat menyebabkan rasa sakit saat digigit. Namun, praktik ini tidak lagi relevan karena sejak Olimpiade 1912, medali emas tidak lagi terbuat dari emas murni.
Menurut David Wallechinsky, Presiden International Society of Olympic Historians, tindakan menggigit medali emas di era modern bukanlah untuk memeriksa keaslian logam. Sebaliknya, para atlet melakukannya untuk memenuhi permintaan fotografer.
“Mereka melihatnya sebagai foto ikonik yang mungkin akan menjadi berita utama di surat kabar keesokan harinya,” jelas Wallechinsky.
Tak hanya medali emas, atlet peraih medali perak dan perunggu pun mulai mengikuti kebiasaan ini. Bahkan, pelari asal Jerman, David Moeller, mengaku mengalami kerusakan gigi saat berpose menggigit medali peraknya pada Olimpiade Musim Dingin 2010.
“Saya melihat sedikit gigi saya hilang setelah makan malam,” ujar Moeller.
Sementara itu, meski praktik menggigit medali bukanlah cara yang efektif untuk memeriksa keaslian emas, kebiasaan ini tetap berlanjut hingga Olimpiade Paris 2024 dan kemungkinan besar akan terus dilakukan di masa depan.
Penelitian menunjukkan bahwa menggigit emas tidak dapat digunakan untuk memastikan keasliannya. Emas asli memang lebih lunak, tetapi cara ini tidak dapat memberikan jaminan keaslian yang akurat.
Untuk memeriksa keaslian emas, ada beberapa metode yang lebih andal, seperti memeriksa tanda pengenal pada emas, menggunakan magnet, atau menguji reaksi emas terhadap asam.
Dengan demikian, meski menggigit medali mungkin lebih sebagai simbol kemenangan dan ikonik bagi foto, ada baiknya untuk tidak menganggapnya sebagai cara untuk menguji kualitas emas.
